Profil Natalius Pigai, Viral Lewat Kasus Rasis Mirip Gorila

Berikut profil Natalius Pigai yang diduga menjadi korban rasisme Politikus Partai Hanura Ambroncius Nababan.
Mantan Anggota Komnas HAM, Natalius Pigai. (Foto:Tagar/nataliuspigai.com)

Jakarta – Belakangan ini, nama Natalius Pigai ramai dibicarakan lantaran diduga menjadi korban rasisme yang dilakukan Politikus Partai Hanura Ambroncius Nababan yang menuliskan bahwa vaksin sinovac dibuat untuk manusia, bukan untuk gorila. Menurut Natalius, postingan itu adalah sikap rasis terhadap suku Papua.

Natalius Pigai adalah aktivis Indonesia yang lahir di Paniai, Papua pada tanggal 25 Desember 1975. Ia pernah bekerja sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia masa Kepemimpinan Alhilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea tahun 1999-2004.

Natalius juga pernah mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negeri selama 15 tahun di Kementerian yang sama dengan menempati berbagai Jabatan Fungsional dan Struktural. Pernah juga bekerja sebagai Tim Asistensi Dirjen Kesbangpol Prof Dr. Sudarsono Hardjosukerto tahun 2006-2008.

Lalu bersama Kementerian Dalam Negeri sebagai Moderator Dialog Interaktif di TVRI selama 2006-2008. Di tahun 2008-2009, di menjadi Penasehat BRR Aceh-Nias di Deputi Pengawasan dan Menulis Ensiklopedia Tsunami Aceh-Nias.

Puncak ketenarannya, saat ia dipilih sebagai salah seorang dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2012 - 2017. Ia, merupakan satu-satunya komisioner yang berasal dari Papua.

Natalius, juga dikenal sebagai Aktivis Mahasiswa era tahun 1995-1999 atau pada masa perjuangan Reformasi. Ia meraih gelar Sarjananya dalam Ilmu Pemerintahan dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" Yogyakarta di 1999.

Selain itu, Natalius aktif di beberapa organisasi lain, seperti PRD, PMKRI, WALHI, Kontras, Rumah Perubahan, dan Petisi 28. Saat ini, selain tetap menjalankan profesi sebagai aktivis Kemanusiaan, dia juga bekerja sebagai Penyelidik Swasta dan Konsultan bidang Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Perusahaan Asing dan Domestik.

Natalius, sempat mencalonkan diri dalam Pilgub Papua tahun 2018 atau setelah masa jabatannya berakhir di Komnas HAM. Ia mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KPK setahun kemudian. Namun sayang, kedua upayanya gagal.

Natalius memang kerap melancarkan kritik pedas terhadap Pemerintah Republik Indonesia. Begitupun di masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

Kritik pertama yang dilontarkan Natalius di masa pemerintahan Jokowi terkait pemblokiran internet di Papua. Menurutnya, pemerintahan Jokowi sengaja memblokir internet agar dunia internasional tidak bisa melihat kondisi Papua yang sebenarnya.

Tak sampai disitu, ketika Jokowi mengunjungi Papua, Natalius kembali melontarkan kritik setajam silet. Menurutnya, kunjungan Presiden Jokowi ke Papua tidak ada manfaatnya bagi masyarakat Papua.

Jangan anda ekspos ke luar bahwa dia tidak percaya kepada Sinovac dan saya akan membeli produk lain dari luar negeri, inikan provokasi namanya, itulah dasarnya saya menulis itu.

Bahkan, saat pemerintah pusat mati-matian mendatangkan vaksin covid-19, tak luput dari kritik pedas Natalius. Hal inilah yang mendasari Ambroncius Nababan memposting kata ’Gorila’. Pasalnya, kritik keras Natalius terkait vaksin Sinovac dinilai sebagai provokasi.

Infografis: Polemik Rasisme Ketua Relawan ProjaminAmbroncius Nababan tersandung kasus rasisme. (Infografis: Tagar/Regita Setiawan P)

"Natalius kritik dengan keras boleh, kalau anda tidak setuju vaksin Sinovac tidak masalah. Semua orang boleh mengkritik tapi jangan anda ekspos ke luar bahwa dia tidak percaya kepada Sinovac dan saya akan membeli produk lain dari luar negeri, inikan provokasi namanya, itulah dasarnya saya menulis itu," ungkap Ambroncius.

Ambroncius pun, telah meminta maaf kepada Natalius Pigai dan masyarakat Papua.

"Saya memohon maaf kepada Saudara Natalius Pigai dan masyarakat Papua. Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas, apalagi melakukan rasis," tuturnya melalui video di akun Youtube Widjaja Tjahjadi pada Senin, 25 Januaru 2021.

Ambroncius menegaskan, dirinya tidak mungkin melakukan tindakan rasialisme terhadap masyarakat Papua sebab sudah diadati di Papua lewat acara lompat piring dan bakar batu.

Sedangkan ujaran rasialisme yang ia lontarkan hanya ditujukan kepada pribadi Natalius Pigai, bukan kepada masyarakat Papua secara keseluruhan yang dicintainya. []

Berita terkait
Warga Papua: Natalius Pigai Enggak Usah Lebay
Seorang warga Papua menyebut Natalius Pigai lebay terkait isu rasisme atas cuitan Ambroncius Nababan yang menyamakannya dengan gorila.
Kata Ambroncius, Postingan yang Sandingkan Natalius dengan Gorila
Ini penjelasan politikus Hanura terkait postingannya yang membandingkan Natalius Pigai dengan Gorila
GMKI Minta Polri Usut Kasus Rasisme Terhadap Natalius Pigai
GMKI mengecam keras isu rasisme yang dilakukan politikus Partai Hanura Ambrosius Nababan terhadap mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.