Presiden Jokowi Dicap PKI, Megawati: Rusaknya Republik Ini

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merasa kesal dengan pihak yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bagian dari PKI.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merasa kesal dengan pihak yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bagian dari PKI. (foto: istimewa/berkabar.id).

Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merasa kesal dengan pihak-pihak yang kerap mendiskreditkan, menuduh Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dia menekankan, Presiden Jokowi merupakan presiden pilihan rakyat, memenangkan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, dengan mengalahkan Prabowo Subianto, yang dalam kabinet ini dipercaya menduduki pos Menteri Pertahanan RI.

Bayangkan, Presiden RI. Apakah akan begini, di abad akan datang akan begini, rusaknya republik, kita kurang apa?

"Terus Pak Jokowi pilihan rakyat langsung loh, kecuali tidak langsung, kemungkinan. Ini rakyat langsung loh dua kali (pemilu). Kita pengusungnya," kata Megawati, dikutip Tagar dari kanal YouTube KOMPASTV, Jumat, 30 Oktober 2020.

Megawati-JokowiKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Jumat 10 Januari 2020). (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/wsj/pri).

Baca juga: Bu Mega: Anak Muda Jangan Dimanja, Hanya Bisa Demo!

"Nah mau lagi (Jokowi) dibilang PKI. Katanya turunan bapak-ibunya enggak jelas. Bayangkan, Presiden RI. Apakah akan begini, di abad akan datang akan begini, rusaknya republik, kita kurang apa?" ujar dia lagi.

Menurut Mega, saat ini sudah tidak relevan membahas persoalan PKI. Dia pun menantang pihak-pihak itu untuk membuktikan tudingannya. Sebab, apabila dibiarkan berlarut-larut, maka rakyatlah yang menjadi korban.

Baca juga: Mega Sindir Milenial Hanya Demo, Politisi PKB: Contoh Tidak Solutif

Presiden ke-5 RI itu merasa sudah saatnya mengambil sikap, karena ia juga merasa dirugikan, kerap dituduh bagian dari PKI.

"Ngapain orang masih ngomongin zaman segini PKI, PKI. Buktikan dong, ada aturannya. Jangan hanya untuk membohongi rakyat. Lama-lama saya kesal. Jadi saya nanya, ini viral apa ndak? Viral, oke saya yang ngomong ini, nanti kalian lihat kalau saya di-bully lawan. Loh masa Presiden ke-5 Republik Indonesia dibilang PKI,"ucapnya.

Megawati juga tidak habis pikir mengapa Bung Karno dan Fatmawati dianggap bagian dari PKI. Padahal, orang tuanya merupakan pahlawan nasional yang berjasa dalam Kemerdekaan RI. Lantas ia menyebut pernah tiga periode menjadi anggota DPR, pernah menjadi presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Cek Fakta: Palu Arit PKI dalam Foto Jokowi Dampingi Megawati

"Orang tua saya keduanya pahlawan, mau diapain, mau diomongin PKI? Masa bodoh. Untuk menjadi pahlawan nasional tidak gampang. Bung Karno dibilang proklamator. Saya anggota DPR tiga kali, anggota DPR waktu zaman Pak Harto. Itu di litsus (penelitian khusus) ditanyain urus Pancasila segala apa kok lolos saya tiga kali. Tiga kali loh. Satu kali kan 5 tahun dikurangi 2 tahun jadi wapres," kata Megawati. []

Berita terkait
Jawaban Menohok Mahasiswa untuk Megawati soal Demo
Ketua BEM Universitas Negeri Yogyakarta, Bayu Septian menyebut gelombang aksi demonstrasi menjawab pernyataan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Presiden Prancis Dikritik Keras Anak Buah Megawati
Presiden Prancis Emmanuel Macron yang membela penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW dikririk keras anak buah Megawati.
Organisasi Batak Usulkan Megawati Jadi Pahlawan Nasional
Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, diusulkan menjadi Pahlawan Nasional untuk dinobatkan pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2020.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu