Prediksi Permintaan Kurban Meleset di Kulon Progo

Pandemi tidak menyurutkan warga berkurban. Justru ada peningkatan di Kulon Progo. Artinya prediksi penurunan kurban tidak terjadi.
Sapi hewan kurban (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Prediksi penurunan permintaan sapi kurban di wilayah Kabupaten Kulon Progo karena pandemi Covid-19 meleset. Justru sebaliknya terjadi peningkatan jumlah permintaan hewan kurban pada Iduladha 2020 dibanding tahun sebelumnya.

Pengusaha yang bergerak di bidang pemesanan dan perawatan sapi di Kulon Pogo, Mursidi mengatakan, ada peningkatan permintaan sapi di tempatnya pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. "Saya sudah menerima pesanan setidaknya 100 ekor sapi. Sedangkan pada tahun lalu sekitar 60-70 ekor," ujar Mursid di rumahnya di Kapanewon Pengasih, Rabu 29 Juli 2020.

Pria asal Dusun Pendem, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih ini memperkirakan, kenaikkan permintaan ini karena terkait dengan kebijakan pemerintah yang meniadakan ibadah haji 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Akhirnya calon jamaah yang gagal berangkat kemudian mengalihkan biaya ibadah haji untuk keperluan lain, seperti untuk membeli hewan kurban.

Saya sudah menerima pesanan setidaknya 100 ekor sapi. Sedangkan pada tahun lalu sekitar 60-70 ekor.

Mursid menuturkan, calon sohibul kurban sudah mulai memesanan sapi sejak awal Juni 2020. Sapi yang mereka pesan yaitu jenis limosin dan sapi lokal peranakan ongole (PO), karena memiliki keunggulan masing-masing. "Jenis Limosin dikenal sebagai sapi dengan daging banyak. Sedangkan jenis PO, sudah ada peminat tersendiri," ujar Mursid.

Dia menambahkan, harga untuk setiap di tempatnya, yaitu sekitar Rp 16 juta untuk ukuran kecil dan Rp 23 juta untuk ukuran besar. Namun demikian, mayoritas pemesan sapi di tempatnya memilih sapi dengan harga Rp 21 juta.

Mursid memberi garansi kepada konsumen. Jika ada sapi yang kurang cocok akan kami ganti. Sementara untuk urusan kesehatan, mursid menjamin dengan adanya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Secara rutin kondisi kesehatan ternak pesanan konsumen juga diperiksa, dan jika ditemukan ada ternak yang sakit, segera diperiksa oleh dokter hewan dari puskeswan terdekat. "Kami memberi garansi kepada konsumen. Ini yang membuat pelanggan bertahan, karena sudah percaya," ujarnya.

Seoarang sohibul kurban, Joko Purnomo mengatakan, dirinya memesan sapi di tempat Mursid karena sudah berniat berkurban. "Saya tidak khawatir membeli sapi di tempat pak mursid karena terjamin kesehatannya. Itu juga yang membuat saya berlangganan disini," ungkap Joko.

Sementara itu, mengingat kurban tahun ini di tengah pandemi corona maka dalam setiap transaksi juga menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Setiap konsumen yang datang, wajib memakai masker dan mencuci tangan di tempat cuci tangan yang disediakan. []

Berita terkait
Syarat dan Panduan Menyembelih Kurban di Yogyakarta
RPH di Yogyakarta kapasitasnya terbatas. Warga yang menyembelih kurban diperbolehkan dengan syarat dan panduan yang dikeluarkan pemerintah.
Pembatasan Pemotongan Kurban di RPH Kota Yogyakarta
Dalam suasana pandemi corona, penyembelihan hewan kurban di RPH Kota Yogyakarta dibatasi. Termasuk petugas jagalnya.
200 Petugas Awasi Ketat Pemotongan Kurban di Bantul
Pemkab Bantul menerjunkan 200 petugas untuk mengawasi penyembelihan kurban di luar RPH. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penularan corona.