Prabowo Menang 62,84 Persen, Jokowi 37,16 Persen

Pasangan Prabowo-Sandiaga, menggondol kemenangan dari perolehan suara 62,84 persen, jauh mengungguli pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Capres Prabowo Subianto sesaat setelah memberikan pidato di depan dua ratusan massa pendukungnya pada Rabu (17/4/2019). (Foto: Tagar/Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno, menggondol kemenangan dari perolehan suara 62,84%, jauh mengungguli pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang mendapat suara 37,16%.

Perolehan tersebut merupakan hasil sementara dari jumlah total 7,195,680 suara yang tercatat pada situs dan aplikasi AyojagaTPS, menurut pantauan Tagar hingga Selasa, 23 April 2019, pukul 11:50 WIB.

AyoJagaTPS diklaim sebagai sebuah gerakan sukarela pemantau Pemilu yang dilakukan masyarakat mandiri. Cara kerjanya dengan melakukan pengumpulan data C1 dari tiap TPS yang dikirimkan oleh masyarakat.

Masyarakat yang ingin membantu mengirimkan data, bisa mengunduh aplikasi dan mengunggah formulir C1 yang ingin disetorkan, sementara pengelola situs mengaku bakal melakukan verifikasi ketat atas laporan-laporan dokumen C1 yang masuk.

Hal itu yang membuat Co-Founder AyoJagaTPS Mochammad James Falahuddin merasa yakin, dengan hasil disajikan dalam situsnya merupakan data yang resmi dan valid. Dia menyebut, masyarakat yang ingin membantu melaporkan dokumen C1 akan dimintai data pribadi hingga NIK dan foto KTP.

"Pertama, kami yakin data kami valid. Karena pertanyaan paling mendasar memastikan bahwa data dan C1 benar-benar di-submit orang yang hadir di TPS. Untuk itu kami terpaksa, jika ingin mendaftar, NIK, plus foto KTP-nya," kata James kepada wartawan di d'consulate resto and lounge, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 19 April 2019.

"Kami memastikan data itu dari yang hadir. Memang sempat dari awal menyusun aplikasi, kalau di sosmed terverifikasi susah. Terpaksa kami pakai NIK, nomor KTP, user 470 ribu download aplikasi," ungkap James.

Meski begitu, James mengakui bahwa AyoJagaTPS bukanlah lembaga pemantau pemilu yang resmi terdaftar di KPU maupun Bawaslu. Menurutnya, layanan yang dia bangun hanyalah platform berbasis teknologi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin melaporkan.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya bukanlah lembaga survei yang bekerja secara statistik, sehingga tidak bisa memberikan klaim tingkat kepercayaan, maupun margin of error seperti lembaga survei kebanyakan.

"Kita tidak terdaftar di KPU maupun Bawaslu, karena kita kan bukan Lembaga Pemantau. Kita hanya semacam platfom saja. kalau Gojek untuk ojek, AyoJagaTPS itu untuk TPS. Seperti itu," akunya kepada Tagar, Selasa siang, 23 April 2019.

"Kita nggak pernah mengklaim tingkat kepercayaan, margin of error. Karena kita kan bukan kerja statistik. Saya itu basicnya Cyber Security kok. Tapi kalau ada yang ingin melakukan kajian statistik berdasar data yang kita miliki, ya silakan," tutupnya.

Sebagai informasi, sejumlah lembaga survei yang telah merilis hasil quick count atau hitung cepat, menempatkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sementara hasil real count sementara dalam situs KPU, per Selasa, 23 April 2019, pukul 12.20 WIB. Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin diposisikan unggul 55,11% dari pasangan Prabowo-Sandiaga dengan perolehan suara 44,89%. Progress sebanyak 161.481 TPS yang masuk dari total jumlah TPS sebanyak 813.350 TPS di seluruh Indonesia. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.