Potong TPP, ASN Kudus Sumbang APD Corona

2,5 % TPP 7.000 ASN Kudus dipotong selama dua bulan demi membantu tenaga medis memerangi virus corona.
Sekda Kudus Sam\'ani Intakhoris secara simbolis serahkan APD ke Plt Bupati Kudus M Hartopo, Rabu, 1 April 2020. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Sekitar 7.000 aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kudus akan dipotong penghasilannya. Uang yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis untuk memerangi wabah virus corona.

Dana itu sudah kami pesankan seribu APD.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam'ani Intakhoris mengatakan pemotongan penghasilan ASN akan diambilkan dari Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), dengan besaran 2,5 % setiap bulannya. Potongan TPP sementara dilakukan dua bulan, sembari melihat perkembangan keadaan dan kebutuhan.

"TPP mereka selama dua bulan, yakni Januari dan Februari, kami potong," katanya kepada Tagar, Rabu, 1 April 2020.

Dari potongan TPP sebanyak 7.000 ASN selama dua bulan ini, diperkirakan tergalang dana Rp 450 juta. "Dana itu sudah kami pesankan seribu APD. Hari ini sudah ada 150 set yang akan kami distribusikan ke rumah sakit melalui BPBD. Sisanya masih dalam tahap pengerjaan," tuturnya.

Dalam pengadaannya, Pemkab Kudus menggandeng para palaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat. Guna menghidupkan geliat perekonomian masyarakat di tengah pandemi corona.

Terpisah, Pelaksana Tugus Bupati Kudus M Hartopo juga menerima donasi ribuan APD dari Djarum Foundation. Rinciannya, 200 cover all, 400 lembar masker, 150 boks sarung tangan medis, 250 kacamata google, 50 helm kacamata dan 2.000 tablet vitamin c.

Bantuan itu segera didistribusikan ke tujuh rumah sakit rujukan Covid-19. Yakni, RSUD dr. Loekmono Hadi, RS Mardirahayu, RS Aisyiyah, RSI Sunan Kudus, RS Nurussyifa, RS Kumala Siwi dan RS Kartika Husada.

Menurut Hartopo, bantuan ini memang telah dinantikan oleh tenaga medis di Kudus. Keterbatasan stok APD yang terjadi selama ini, membuat tenaga medis mau tak mau menggunakan APD yang tidak  layak. Seperti jas hujan sebagai pengganti cover all.

"Perjuangan mereka tidak dapat diukur dengan apapun. Mereka adalah pejuang kemanusiaaan," tuturnya.

Hartopo menambahkan selain kebijakan memotong penghasilan ASN, Pemkab Kudus juga mengalokasikan Rp 15 miliar untuk penanganan Covid-19. Di antaranya untuk pengadaan APD, disinfektan dan kebutuhan lain penanganan virus corona di Kudus.  

Dana tersebut didapat dari pergeseran anggaran pembangunan rumah sakit tipe D di Kecamatan Jekulo. "Pembangunan RS tipe D di Kecamatan menuai kendala. Alokasi dananya kami geser untuk penanganan Covid-19," kata Hartopo. []

Baca juga: 

Berita terkait
Rumah Sakit di Kudus Kompak Galang Bantuan APD
Kekurangan APD untuk penanganan pasien kasus virus corona, lima RS di Kudus melakukan penggalangan bantuan.
Warga Undaan Kudus Buka Jenazah PDP Corona
Jenazah PDP Corona di Kudus diperlakukan seperti jenazah biasa. Warga diminta melakukan karantina mandiri sambil menunggu hasil laboratorium.
Imbauan Corona Tutup, Wisata Religi Kudus Tetap Buka
Tempat wisata religi di Kudus tetap buka meski sudah ada imbauan untuk tutup demi mencegah penularan virus corona.
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.