Potensi Empat Calon Gubernur Sumbar Paling Populer

Empat nama bakal calon gubernur Sumatera Barat dinilai paling populer dan berpotensi bertarung di Pilkada 2020.
Ilustrasi Pilkada serentak 2020 (Foto: kab-limapuluhkota.kpu.go.id/Tagar/Ridwan Anshori)

Padang - Pemelihan kepala daerah (pilkada) 2020 direncanakan berlangsung 23 September 2020. Sedikitnya, ada 270 kabupaten, kota dan provinsi yang bakal melangsungkan pilkada serentak di Indonesia tahu ini.

Nasrul punya basis masa yang cukup signifikan, tapi tidak cukup hanya Pesisir Selatan saja. Sama halnya seperti Mahyeldi Ansharullah yang memiliki basis masa di Padang.

Di Sumatera Barat (Sumbar), pilkada 2020 bakal digelar oleh 12 kabupaten dan kota plus pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar. Sejumlah nama bakal calon gubernur pun sudah ramai muncul ke tengah masyarakat.

Hanya saja, dari sekian banyak baliho dan poster wajah bakal calon, hanya beberapa orang yang dinilai serius maju menjadi calon gubernur Sumbar. Hal ini dibenarkan Peneliti dari Spektrum Politika, Andri Rusta.

Menurutnya, ada empat nama yang akan bersaing ketat "naik ring" pilkada 2020. Masing-masing, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, anggota DPR RI, Mulyadi, Wali Kota Padang, Mahyeldi dan mantan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal.

Apalagi jika Mulyadi jadi merapat ke Gerindra. Tentunya ini akan menjadi gerbong besar mengingat Mulyadi juga Ketua Partai Demokrat Sumbar dengan perolehan 10 kursi di DPRD Sumbar. Namun semuanya tidak lepas dari posisi wakil yang kelak dipilih masing-masing kandidat.

"Kalau Mulyadi memilih wakil yang tidak berpotensi menambah suara, maka surveinya tidak akan menunjukkan hasil. Kemungkinan Mulyadi dengan Andriana, namun komunikasi dengan Shadiq Pasadigoe juga kuat berkembang isunya. Kemungkinan ada dua nama ini," katanya, Rabu 8 Januari 2020.

Sementara Irjen Pol Fakhrizal, jika lolos syarat pencalonan independent, sudah dipastikan berpasangan dengan Wali Kota Pariaman, Genius Umar. Analisanya, jika Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, gagal dapat tiket maju di Pilgub Sumbar, maka kemungkinan Fakhrizal-Genius meraih suara signifikan. Namun jika Ali Mukhni maju, otomatis suara di Pariaman terpecah dua.

Lantas Wali Kota Padang, Mahyeldi juga memiliki pesaing di internal Partai PKS, yakni Wali Kota Payakumbuh, Riza Pahlevi. PKS sendiri tidak mengusung calon tanpa berkoalisi dan emosional PKS dekat PAN.

"Jika PKS dan PAN berkoalisi, opsinya Mahyeldi dengan Ali Mukhni atau Ali Mukhni dengan Riza Pahlevi," katanya.

Sementara Nasrul Abit, dinilai memiliki suara yang banyak. Namun dikhawatirkan Wakil Gubernur Sumbar itu tidak dapat partai untuk maju menjadi Gubernur. Sebab kuat sinyal dibuang oleh Gerindra, salah satunya jabatan Ketua DPD yang diembannya dialihkan ke Andre Rosiade.

Jika pun Nasrul Abit mendapat partai, kemungkinan itu dari Golkar. Nasrul dinilai memiliki basis yang solid di Pesisir Selatan dengan jumlah DPT kedua terbesar dari 19 kabupaten dan kota.

"Nasrul punya basis masa yang cukup signifikan, tapi tidak cukup hanya Pesisir Selatan saja. Sama halnya seperti Mahyeldi Ansharullah yang memiliki basis masa di Padang, tapi itu pun pasti akan pecah juga karena banyak calon yang begerilya di Padang. Kemungkinan bisa saja Nasrul dapat dari Golkar, atau bisa juga dengan PPP," katanya.

Sementara itu, Direktur eksekutif Sumbar Leadership Forum (SBLF) Riset & Konsultan, Edo Andrefson, mengatakan Pilgub Sumbar hanya akan diramaikan tiga pasang calon. Masing-masing, Mahyeldi atau Riza Pahlevi dari PKS, kemudian Mulyadi, Nasrul Abit, dan kalau independen lengkap berkas syaratnya Fakhrizal dan Genius Umar.

Soal potensi calon wakil gubernur, dia menilai Mahyeldi besar kemungkinan akan mengambil empat nama, yakni Ali Mukhni, Shadiq Pasadigoe, atau Syamsu Rahim dan Zul Elfian. Dari nama tersebut, Shadiq Pasadigoe atau Syamsu Rahim dianggap perpaduan pas. Sebab arena dari kewilayahan Syamsu Rahim luas (Solok Raya).

"Untuk Ali Mukhni, jika Genius maju tentu suara akan pecah di Pariaman dan melihat trend pilkada 2015 pemilihnya belum tentu satu suara untuk menentukan pilihan. Secara wilayah memang luas," katanya.

Untuk calon wagub, hampir bersamaan opsi nama yang muncul. Misalnya, Mulyadi berencana akan mengambil Shadiq Pasadigoe, dan Ali Mukhni. Meski demikian, Mulyadi harus mengambil calon wakil dari Dapil I karena wilayahnya berada di Dapil II.

Berbeda dengan Mahyeldi tidak harus memikirkan Dapil karena dia refresentasi dari dua daerah, dia Wali Kota Padang dan berasal dari Kabupaten Agam-Bukittinggi.

"Untuk calon wagub, Shadiq Pasadigoe sedang jadi incaran dan primadona saat ini," katanya.

Selanjutnya Nasrul Abit, opsi pertama yang muncul nama Indra Catri. Namun Bupati Agam itu belum dapat kepastian partai pengusung, dan Nasrul pun sampai sekarang juga belum dapat jaminan dari Gerindra. Bahkan jika Irjen Pol Fakhrizal maju dan Mulyadi berhasil mendapatkan Gerindra, maka Nasrul berpotensi tersingkir dan tidak jadi maju.

Dari trend wilayah basis, saat ini pertarungan sementara antara Mahyeldi dan Mulyadi. Secara basis Mahyeldi diunggulkan, karena Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Padang hampir 20 persen dari DPT Sumbar. Sedangkan Mulyadi unggul di basis dapil II Payakumbuh, Pasaman, Pasaman Barat. Untuk daya jangkau, Mahyeldi hampir sering turun ke daerah seperti Payakumbuh dan Dharmasraya. Sementara, Mulyadi unggul di gambar dan baliho yang mayoritas. []


Berita terkait
Tahun Ini, Gubernur Sumbar Terbang ke Empat Negara
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, bakal mengunjungi 4 negara selama tahun 2020.
Dinas Luar Negeri Gubernur Sumbar 2020 Rp 500 Juta
Tahun 2020, anggaran perjalanan dinas luar negeri Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, dipangkas menjadi Rp 500 juta dari Rp 2 miliar di 2019.
BBM Turun, Ini Harga Pertamax dan Solar untuk Sumbar
PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) umum jenis bensin dan solar mulai 5 Januari 2020.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.