Polri dan P3L Bagi Buku untuk Pelajar Desa di Sumba Tengah

Anggota Polri, Bhabinkamtibmas Polsek Umbu Ratunggay dan komunitas P3L membagi buku ke pelajar di desa terpencil di Sumba Tengah, NTT.
Bhabinkamtibmas Polsek Umbu Ratunggay Brigadir Polisi Andreas dan Komunitas P3L membagi buku ke pelajar di desa terpencil di Sumba Tengah, NTT. (Foto: Tagar/Istimewa)

Sumba Tengah - Para pelajar di desa terpencil di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) kesulitan mengikuti pembelajaran dalam jaringan (daring) di masa pandemi. Menyikapi hal ini, Polri dan Komunitas Pemuda Progresif Peduli Literasi (P3L) tergerak untuk membagi buku pelajaran ke para pelajar tersebut. 

Polsek Umbu Ratunggay dan Komunitas P3L membagi ratusan buku pelajaran ke anak-anak di Kampung Walageli, Desa Bolubokat, Kecamatan Umbu Ratunggay Tengah, Sabtu, 7 Oktober 2020. Hadir mewakili polsek adalah petugas Bhabinkamtibmas Brigadir Polisi Andreas BM Mudja. 

"Buku-buju tersebut merupakan bantuan Sanggar Osa, Ibu Rambu Ana Toya, Ibu Sevanya Come, Ibu Yuniati W Come, Ibu Debora R Kasuwatu, Bapak Leksi Umbu, Ibu Maria SIW Saputri, dan Ibu Clara Y Suruk," kata Andreas ketika dihubungi Tagar melalui gawainya, Minggu, 8 November 2020. 

Mereka tidak memiliki handphone untuk belajar secara online.

Ada sekitar 400 buku pelajaran yang dibagikan ke para pelajar di Kampung Walageli. Meliputi buku ilmu pengetahuan sosial, bahasa, agama, komik dan cerita, kamus bahasa, buku sejarah dan buku untuk mewarnai.

Andreas menyebut jaringan telepone seluler di wilayah tersebut cukup susah dan sering mengalami gangguan. Kondisi itu membuat anak-anak pelajar setempat cukup kesulitan dalam mengikuti pembelajaran online. Ditambah, mayoritas warga berprefesi sebagai petani, tidak ada kemampuan untuk membekali anaknya smartphone 

"Pekerjaan orang tua anak-anak pelajar di desa tersebut sebagai petani. Mereka tidak memiliki handphone untuk belajar secara online," sebutnya. 

Baca juga: 

Kenyataan itu, lanjut dia, memantik pihaknya bersama P3L menggalang donasi buku kepada warga lain yang mampu. Diharapkan, lewat buku-buku tersebut anak-anak di Kampung Walageli tetap bisa belajar sehingga pengetahuannya tidak terlalu tertinggal jauh dengan pelajar lain. 

"Khusus bagi anak-anak di wilayah desa yang kurang mampu bisa mendapatkan ilmu lewat membaca dan belajar melalui buku yang telah dibagikan," kata dia.

"Polri bersama komunitas P3L berupaya memberikan dampak positif kepada anak-anak kurang mampu di wilayah desa terpencil untuk lebih memperbanyak membaca sehingga mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan," pungkas Andreas. []

Berita terkait
Belajar Daring, 150 Masjid di Agam Dibantu Internet Gratis
Sebanyak 150 masjid di Kabupaten Agam bakal dipasangi internet gratis. Hal ini untuk menunjang proses belajar daring para siswa.
Mahasiswa Aceh Barat Belajar Daring di Atas Gunung
Pelajar dan mahasiswa di Desa Cangai, Kecamatan Pante Ceuremen, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, terpaksa harus mengikuti belajar online di atas gunung.
Perjuangan Siswa di Simalungun untuk Belajar Daring
Puluhan siswa di Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, harus memanjat pohon untuk mendapatkan sinyal internet
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki