Agam - Sebanyak 150 masjid di Kabupaten Agam bakal dipasangi internet gratis. Hal itu ditempuh seiring terus melonjaknya kasus positif Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. Pandemi dan penerapan belajar dari rumah secara daring menyebabkan masyarakat kesulitan membeli paket internet.
Kita juga meminta kepada pengurus masjid dan pihak sekolah untuk menyediakan halaman, dengan bangku yang diatur untuk menjaga jarak.
"Kita tidak tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, sementara masyarakat kita sudah kewalahan membeli paket internet, untuk itu Agam terkoneksi ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan internet secara gratis," kata Bupati Agam Indra Catri, Selasa, 22 September 2020.
Sebagai tahap awal, Pemerintah Kabupaten Agam akan memberdayakan pemasangan WiFi bagi seluruh masjid dan sekolah yang memiliki jaringan telepon. Masjid dan sekolah dipilih karena setiap wilayah di Agam memiliki fasilitas tersebut.
"Kita juga meminta kepada pengurus masjid dan pihak sekolah untuk menyediakan halaman, dengan bangku yang diatur untuk menjaga jarak," tuturnya.
Kemudian, kata bupati, pengurus masjid dan pihak sekolah diminta untuk mengatur jadwal dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Jam tersebut dipilih supaya anak-anak atau pun masyarakat bisa mendapatkan paparan ultraviolet yang bagus untuk peningkatan imun tubuh.
Selain itu, melalui gagasan yang diberi nama Agam Terkoneksi ini, Indra Catri juga menginstruksikan instansi perkantoran, untuk membuka password akun WiFi. Tidak hanya itu, perkantoran juga diminta untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan mengakses internet di lokasi tersebut.
"Kantor-kantor diminta untuk menyediakan kursi-kursi di halaman, sehingga masyarakat tidak perlu masuk ke dalam kantor, untuk di ibu kota contohnya di kawasan Gedung Olah Raga Rang Agam," katanya.
Indra Catri juga mengajak masyarakat yang ekonominya terbilang mampu, untuk memasang layanan WiFi. Hal itu dimaksudkan untuk membantu anak-anak atau tetangga yang memiliki keterbatasan mengakses internet.
"Ini sama seperti dulu ketika televisi bisa dihitung jari, hanya di rumah-rumah tertentu yang ada, jadi kalau ingin menonton sama-sama di sana. Demikian juga WiFi ini, anak-anak tetangga yang tidak mampu bisa tertolong, terpenting bagaimana masalah anak-anak dalam menunjang pendidikan bisa terbantu," katanya.
Dengan tersebarnya fasilitas internet sampai ke jorong melalui masjid dan sekolah ini, maka tidak terjadi lagi penumpukan pada spot-spot yang memiliki jaringan internet.
Menurut Indra Catri, di tengah pandemi Covid-19 keterbatasan akses internet memang harus disikapi bersama. Sehingga terjadinya pemerataan jaringan internet yang posisinya menjadi penting di tengah penerapan proses belajar secara daring.
"Di wilayah perkotaan, akses internet mungkin tidak terlalu jadi hambatan. Namun, di beberapa wilayah yang jauh dari jangkauan internet ini akan menjadi masalah. Untuk itu kita berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut, agar pelajar dan mahasiswa di pelosok bisa mengakses fasilitas yang sama," katanya.[]