Polisi Samosir Berhati Mulia Brigadir Heri Ompusunggu

Seorang polisi di Samosir, Sumut, pernah menebus jenazah korban kecelakaan lalu lintas. Polisi berhati mulia itu kembali melakukan aksi mirip.
Brigadir Heri Ompusunggu ketika menjenguk Jhon Fedro Silalahi, 15 tahun, di RSUD dr Hadrianus Sinaga, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumut. (Foto: Tagar/Ist)

Samosir - Seorang polisi di Kabupaten Samosir, Sumut, yang beberapa waktu lalu pernah merogoh uang jutaan rupiah dari dompet sendiri untuk menebus jenazah seorang korban kecelakaan lalu lintas, kembali melakukan aksi mirip.

Kali ini dia menebus pembiayaan Jhon Fedro Silalahi, 15 tahun, seorang korban kecelakaan lalu lintas yang dirawat di RSUD dr Hadrianus Sinaga, Pangururan. 

Jhon korban tabrakan dengan sebuah truk di Hariara Tolu, Desa Parsaoran I, Kecamatan Pangururan, pada 23 Juni 2020 lalu.

Polisi berhati mulia dimaksud adalah Brigadir Polisi Heri Ompusunggu, yang juga Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas di Kepolisian Resor (Polres) Samosir.

Kepada Tagar, Senin, 17 Agustus 2020 di Mapolres Samosir, polisi yang biasa disapa Si Ompung ini membenarkan telah melakukan pembayaran biaya perawatan Jhon dengan merogoh koceknya sendiri.

Kata dia, korban dirawat pertama kali di RSUD dr Hadriaus Sinaga sebelum dirujuk ke RS Vita Insani Pematangsiantar untuk dioperasi bagian kepalanya.

"Benar, Bang. Saya melakukan pembayaran itu langsung ke kasir RSUD dr Hadrianus Sinaga," ujar Heri.

Dia mengaku iba melihat ibu Jhon yang kala itu sedang menjagai Jhon di RS Vita Insani dan kesulitan keuangan untuk membayar pembiayaan perobatan Jhon selama dirawat di RSUD dr Hadrianus Sinaga. 

"Saya iba, Bang. ketika itu korban sedang dioperasi di RS Vita Insani. Jadi supaya ibu korban dan keluarga tenang mendampingi putranya dan tidak memikirkan pembiayaan selama di RSUD Hadrianus, saya langsung berinisiatif membayarkannya, Bang," ujarnya.

Jhon kemudian berhasil menjalani operasi dan sudah kembali ke Kabupaten Samosir dalam keadaan sehat dan dapat berkumpul kembali bersama keluarga.

Pengakuan Ibu Jhon

Ditemui di kamar kontrakannya yang berukuran 3 x 3 meter di Jalan FL Tobing, Desa Pardomuan I Kecamatan Pangururan, ibu Jhon bernama Nuri boru Manulang, 37 tahun, menuturkan tindakan mulia Heri Ompusunggu yang membantu keluarganya di tengah kesulitan keuangan.

Mulia sekali memang hatinya

"Benar, polisi itu membantu menebus biaya perobatan anak saya sewaktu masuk di IGD RSUD Hadrianus Sinaga beberapa waktu lalu," ujar Nuri, ditemani dua anaknya yang tinggal di ruangan kecil itu.

Polisi SamosirBrigadir Heri Ompusunggu ketika melakukan pembayaran ke kasir RSUD dr Hadrianus Sinaga, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumut. (Foto: Tagar/Ist)

Dia menuturkan, putranya Jhon mengalami kecelakaan. Sepeda motor yang dikendarai temannya tabrakan dengan satu unit truk.

"Ketika itu anak saya kecelakaan. Pecah tengkorak kepala, paha kiri patah serta muntah darah dan kejang-kejang. Ketika di RSUD dr Hadrianus Sinaga, oleh dokter jaga bilang tidak bisa ditangani di sana dan mereka merujuknya ke RS Vita Insani Siantar," ujar Nuri.

Di RS Vita Insani, Jhon menjalani operasi dengan pembiayaan cukup besar, yakni mencapai Rp 40 juta. Hal itu kemudian membuat Nuri sempat kebingungan.

"Dari Jasa Raharja hanya dapat dibayar Rp 20 juta. Semuanya untuk pembiayaan di RS Vita Insani saja. Jadi sisanya saya dan keluarga tulang (paman) anak saya ini dan keluarga lainnya berhasil mengumpulkan Rp 20 juta lagi," jelasnya.

Nuri yang sudah menjanda ini mengaku tidak punya BPJS Kesehatan karena tidak mampu membiayai iuran.

"Ketika saya merawat anak saya di RS Vita Insani, pihak RSUD Hadrianus menelepon saya untuk pembayaran biaya yang di Samosir. Jadi saya bilang mohon maaf belum dapat membayarnya karena belum punya biaya apalagi saya sudah dipecat dari tempat kerja," jelasnya.

Sebelumnya, Nuri bekerja di salah satu hotel di Pangururan. Namun karena sudah terlalu lama tidak bekerja ketika merawat anaknya, perusahaan memberhentikannya.

"Ketika itu Pak Ompusunggu bertelepon kepada saya untuk rencana BAP saya. Jadi saya jelaskan keadaannya. Mungkin dia iba kepada kami sehingga terketuk hatinya untuk langsung membayarkan pembiayaan anak kami ketika dirawat di RSUD Hadrianus itu," ungkapnya.

Sambil menangis, Nuri menceritakan betapa berterima kasihnya dia dan keluarga atas kebaikan polisi tersebut.

"Kalau nggak, dari mana uang saya jutaan rupiah untuk membayar biaya di RSUD Hadrianus itu, sementara untuk bayar uang kost kami saja saya harus menjual barang untuk sewa rumah," ujarnya.

Bantuan Beras

Setelah putranya pulang dari RS Vita Insani Pematangsiantar, Nuri juga dikejutkan dengan kedatangan Brigadir Heri Ompusunggu bersama anggotanya, seorang polwan boru Naibaho. 

Mereka datang membawa sekarung beras untuk keluarganya.

"Saya sangat terkejut, karena dibantu bayarkan biaya RSUD Hadrianus Sinaga saja kami sudah sangat bersyukur. Ini dikasih beras lagi. Kata polisi itu untuk persediaan sambil menunggu saya dapat pekerjaan, mulia sekali memang hatinya," ujar Nuri dengan berlinang air mata.

Atas Izin Kasat

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Samosir Ajun Komisaris Polisi Syamsul Arifin Batubara membenarkan tindakan anggotanya yang membantu warga yang tidak mampu.

"Benar, kemarin sebelum dia melakukan itu, Brigadir Heri Ompusunggu telah meminta izin kepada saya dan karena itu perbuatan mulia, saya izinkan beliau melakukannya," ujar Syamsul.

Syamsul berpendapat, tindakan anggota kepolisian seperti yang dilakukan Brigadir Heri Ompusunggu yang membantu masyarakat yang tidak mampu juga dapat membawa nama baik institusi kepolisian di tengah masyarakat Kabupaten Samosir khususnya dan Indonesia umumnya.[]

Berita terkait
Pembunuh Raja Adat di Samosir Harus Dihukum Berat
Para pelaku pembunuhan Rianto Simbolon, 41 tahun, seorang raja adat di Kabupaten Samosir, Sumut, harus mendapat hukuman maksimal.
Seorang Pembunuh Raja Adat di Samosir Pemain Sarune
Salah seorang pelaku pembunuhan raja adat di Kabupaten Samosir, Sumut, sudah berumur lanjut dan seorang pemain musik Batak.
Raja Adat di Samosir Tewas dengan 11 Tusukan Pisau
Polres Samosir mengungkap kematian Rianto Simbolon, 41 tahun, seorang raja adat yang juga perangkat desa yang tewas dibunuh enam pelaku.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.