Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI), di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 pada Minggu malam, 13 Desember 2020.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian membenarkan pernyataan tersebut. Andi mengatakan titik kumpul rekonstruksi tersebut di Polres Karawang, Jawa Barat. Diketahui rekonstruksi tersebut digelar di empat TKP.
“Iya betul, titik kumpul di Polres Karawang pukul 23.00 WIB,” katanya pada Minggu, 13 Desember 2020.
Iya betul, titik kumpul di Polres Karawang pukul 23.00 WIB.
Baca juga: Rizieq Shihab Ditahan, Polisi Harus Waspadai Aksi Anarki FPI
Pada TKP 1, tepatnya di Jalan Internasional Karawang Barat dekat bundaran Hotel Novotel pada Senin, 14 Desember 2020 pukul 00.45 WIB. Dalam rekonstruksi tersebut ada 11 adegan yang diperagakan oleh kepolisian.
Faktanya pada rekonstruksi TKP 1, Laskar FPI menembak sebanyak 3 kali ke arah mobil anggota kepolisian.
Penyidik menjelaskan dari pintu keluar Karawang Timur menuju TKP 1, ada mobil Chevrolet spin abu-abu dan Toyota Avanza Silver.
Mobil Chevrolet spin yang diduga berisi rombongan Pemimpin FPI, Habib Muhammad Rizieq Shihab, mengahalangi dan menghadang mobil Avanza Silver yang merupakan milik petugas kepolisian.
Kemudian, empat pelaku turun dari mobil dan melakukan serangan kepada petugas kepolisian menggunakan senjata tajam.
Baca juga: Polisi Secepatnya Akan Tangkap Ketua FPI dan Panglima LPI
Petugas kepolisian memberikan peringatan dengan tembakan ke atas. Empat pelaku tersebut kembali ke mobil, dan dari dalam sebanyak dua pelaku menembak kembali sebanyak tiga kali ke arah mobil petugas.
Diberitakan Tagar sebelumnya, pengacara Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar membantah kabar dari kepolisian yang menyebutkan Laskar Pembela Islam (LPI) pengawal Habib Rizieq Shihab memiliki senjata api, lalu sempat terlibat baku tembak dengan anggota Polda Metro Jaya di tol Jakarta-Cikampek kilometer 50.
Disebutkan polisi bahwa terdapat enam orang LPI yang tewas dalam aksi baku tembak. Namun, FPI membantah kalau anggotanya memang tidak memiliki senjata api (senpi) seperti yang dituduhkan polisi. [] (Amira Salsabila Aprilia)