Banda Aceh – Polda Aceh melakukan pendekatan persuasif untuk merangkul mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang sedang menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi di Provinsi Aceh.
"Upaya itu dilakukan Polda Aceh dalam rangka menyikapi dinamika perkembangan situasi di Papua dan Papua Barat saat ini masih dalam tahap pemulihan," kata Kabid Humas Polda Aceh Ery Apriyono, Minggu 8 September 2019.
Ery menyebutkan, mahasiswa Papua dan Papua Barat yang ada di Aceh sebanyak 105 orang. Kuliah di Kota Banda Aceh sebanyak 68 orang, dengan rincian 65 orang di Unsyiah dan tiga orang lagi di kampus lain.
Sementara yang kuliah di Kota Lhokseumawe sebanyak 37 orang dengan rincian 30 orang kuliah di Unimal dan tujuh orang lagi di Politeknik.
Ini bertujuan untuk mengantisipasi tidak adanya kelompok atau ormas yang melakukan persekusi maupun diskriminasi
"Polda Aceh berupaya memberi jaminan keamanan dan perlindungan kepada mahasiswa Papua dan Papua Barat yang sedang belajar di Provinsi Aceh dan sekaligus untuk mengantisipasi adanya isu yang tidak benar tentang rencana pemulangan mahasiswa Papua dan Papua Barat dari seluruh kota tempat belajar di Indonesia untuk kembali ke Papua dan Papua Barat," ungkapnya.
Ery menegaskan, Polda Aceh telah menunjuk dua personel sebagai mentor para mahasiswa Papua dan Papua Barat. Ke dua personel tersebut memahami kultur budaya Indonesia bagian Timur yang simpatik dan bersahabat.
"Ini bertujuan untuk mengantisipasi tidak adanya kelompok atau ormas yang melakukan persekusi maupun diskriminasi karena ras, suku agama dan warna kulit terhadap mahasiwa Papua dan Papua Barat di Provinsi Aceh," terangnya.
Selain itu, Polda Aceh juga mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama, tomoh adat, tokoh pemuda dan stakeholder lainnya untuk merangkul dan menggalang mahasiswa dari Papua dan Papua Barat bahwa mereka juga adalah bagian dari NKR.[]