Kudus - Nama Sriyatun, warga Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, mendadak dikenal banyak orang. Ini setelah di pekarangan rumahnya tumbuh pohon pisang berdaun warna putih yang viral di media sosial.
Di hadapan awak media, wanita 60 tahun itu sudi berbagi cerita mengenai pohon pisang tersebut. Sembari duduk lesehan di teras rumahnya, Sriyatun membuka cerita awal mula pohon pisang jadi viral.
Sebenarnya, bukan Sriyatun yang mengunggah ke media sosial. Justru perempuan itu baru mengetahui pohon pisangnya berdaun putih dari grup WhatsApp di kampungnya. Salah satu tetangga yang mengambil foto, kemudian mengunggah di grup komunikasi RT tempat tinggalnya, Minggu, 8 November 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.
"Jadi minggu pagi, ada ibu-ibu yang lewat sini. Lihat ada pohon pisang daunnya putih lalu difoto dan dimasukkan grup WA RT," jelas dia, Senin, 9 November 2020.
Di grup WA, foto tersebut mendapat ragam komentar dari anggotanya. Salah satu warga bahkan mengungkap jika kuncup daun pisang berwarna putih itu telah ada sepekan lalu.
Jadi minggu pagi, ada ibu-ibu yang lewat sini. Lihat ada pohon pisang daunnya putih lalu difoto dan dimasukkan grup WA RT.
Penasaran, Sriyatun pun lantas keluar rumah dan melihat pohon pisang miliknya. "Saya keluar lihat saja. Oh ternyata benar, daunnya berwarna putih. Sudah begitu saja. Lalu masuk lagi," ucapnya tersenyum.
Beberapa jam setelahnya, warga yang berkunjung ke halaman rumahnya semakin banyak. Semula hanya anak-anak kecil dan tetangga, menyusul kemudian warga dari luar Bulungcangkring juga berdatangan. Ternyata foto pohon pisang berdaun putih juga sudah menyebar ke Facebook.
Sriyatun menanggapi banyaknya perhatian masyarakat itu sebagai hal yang wajar. Mengingat, sebelumnya tidak pernah ada fenomena pohon pisang di daerahnya. Justru ia merasa senang, tak keberatan halaman rumahnya banyak didatangi orang, dan dimanfaatkan pedagang berjualan.
"Sebelum-sebelumnya pohon pisang di halaman rumah saya tumbuh biasa. Daunnya hijau dan berbuah seperti pisang kepok biasa," ujar dia.
Pohon pisang yang berdaun putih, lanjut Sriyatun, belum berbuah sampai saat ini. Sedangkan tunas pohon pisang berdaun putih di sebelahnya, baru muncul kemarin siang.
"Dulu di sana (tunas pisang berdaun putih) tumbuh pohon pisang, daunnya hijau seperti pohon pisang biasanya. Kurang tahu bagaimana itu tunasnya tumbuh berdaun putih," katanya.
Meski tak begitu tahu kajian ilmiah, Sriyatun meyakini pohon pisang berdaun putih hanyalah fenomena alam biasa. Tidak ada kaitan dengan hal-hal mistis ataupun keberadaan punden Kiai Ageng Rawi Yusuf yang berlokasi di sisi selatannya.
Baca juga:
- Warga Kota Medan Tanam Pohon Pisang di Badan Jalan
- 8 Hektare Ganja Ditanam Dekat Pohon Pisang di Aceh
- Tanam Pohon Pisang di Halaman Sekolah, Warga: Ini Tanah Milik Pribadi Saya
Sriyatun menambahkan garis pembatas dan payung di tunas pisang berdaun putih, merupakan inisiatif tetangganya. Tujuannya untuk menghindari tangan-tangan jahil pengunjung.
"Banyak yang mengait-ngaitkan dengan mistis dan katanya buat obat. Makanya sama warga sekitar sini diberi pembatas," ujarnya.
Sampai sekarang, Sriyatun mengaku belum ada warga yang mengutarakan maksud meminta daun atau membeli pohon pisang unik tersebut. Jikapun ada yang menawar, Sriyatun dengan tegas akan menolaknya. []