Medan - Warga Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumut, menanam batang pohon pisang di badan jalan. Bentuk protes terhadap pemerintah, jalan di sana rusak tiga tahun tak diperbaiki.
Amri, salah seorang warga kepada Tagar, Sabtu, 15 Agustus 2020, menyebut ruas jalan di wilayah mereka rusak parah dan sangat berbahaya buat pengendara.
"Sudah lebih tiga tahun jalan kami tidak diaspal. Rusak dan berlubang. Membahayakan pengendara dan masyarakat yang melintasinya," kata Amri.
Amri menyebut, batang pohon pisang yang ditanam sudah tiga hari. Selama itu pula aparat pemerintah setempat tak menunjukkan reaksi apapun.
"Camat dan lurah tidak merasakan kalau tinggal di sini. Kami warga yang merasakannya. Jalan rusak itu pernah mencelakai pengendara. Seorang ibu pernah terjatuh di lubang jalan. Ibu itu mengalami luka badan dan wajah. Untung tidak ditabrak mobil saat terjatuh," ungkap Amri.
Jika jalan belum diperbaiki, maka warga akan terus menanam pohon di badan jalan rusak itu
Selain membahayakan pengendara, jalan rusak selalu digenangi air saat hujan turun dan berdebu jika musim panas.
Luffi warga lainnya menyebut, untuk melintas dari jalan rusak itu warga harus ekstra hati-hati.
"Sudah tiga hari pohon pisang itu ditanam. Kami berharap agar pemerintah setempat segera memperbaiki. Jika jalan belum diperbaiki, maka warga akan terus menanam pohon di badan jalan rusak itu," terangnya.
Aparat pemerintah setempat belum berhasil dimintai keterangan terkait keluhan warganya.
Amatan di lokasi, warga menanam batang pohon pisang di setiap lubang ruas jalan. Jalan tersebut banyak dilalui kendaraan umum, angkutan kota, hingga truk.[]
