PKS Desak Jokowi Stabilkan Harga APD dan Masker

PKS mendesak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menstabilkan harga APD dan masker yang kini melonjak tinggi di pasaran.
Seorang petugas medis di ruang isolasi IGD RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal menggunakan jas hujan plastik yang dipersiapkan untuk menangani pasien PDP Covid-19 karena ‎mulai habisnya APD, Rabu 18 Maret 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus).

Jakarta - Anggota Komisi VI DPR Amin Ak mendesak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mempercepat pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Amin menilai langkanya APD masih menjadi masalah krusial di berbagai daerah di Tanah Air. Meski masih ada di beberapa penjual, harga per unit APD kini melonjak sangat tinggi. Mahalnya harga menyebabkan pihak rumah sakit (RS) maupun tenaga medis kewalahan mengingat kebutuhan akan unit APD yang sangat banyak.

"Kami banyak menerima pengaduan dari berbagai pihak terutama pengelola rumah sakit dan tenaga medis yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan APD. Padahal, jumlah pasien positif terus mengalami kenaikan di berbagai daerah," kata Amin lewat keterangannya, Senin, 6 April 2020.

Baca juga: Gerindra Sebut Bahan Baku Obat Corona Banyak di Indonesia

Politikus PKS itu mengatakan telah turun ke lapangan. Di sana dia menemui pihak rumah sakit dan klinik kesulitan mendapatkan APD, mulai dari masker medis, sarung tangan, pelindung muka, kaca mata, pakaian pelindung medis, hingga sepatu.

Harus ada terobosan agar semua kebutuhan tersebut tersedia dan terjangkau di lapangan. 

Temuan lain di lapangan, kata Amien, masyarakat dan tenaga medis masih merasakan imbas wabah corona membuat harga disinfektan, hand sanitizer, dan alkohol untuk medis melambung tinggi. Padahal alat tersebut penting dimiliki tenaga medis hingga masyarakat.

"Harus ada terobosan agar semua kebutuhan tersebut tersedia dan terjangkau di lapangan. Para dokter dan tenaga medis yang berjibaku melawan corona bukan hanya di rumah sakit-rumah sakit besar, namun hingga ke rumah sakit kecil di daerah bahkan klinik pribadi," ujarnya.

APD Corona berbahan jas hujan di YogyakartaTenaga medis Puskesmas Gedongtengen, Kota Yogyakarta membuat alat pelindung diri dari jas hujan dengan penutup muka berbahan mika (Foto: Dok Pribadi/Tagar/Evi Nur Afiah).

Dia menambahkan, keluhan akan kelangkaan dan harga tinggi APD sudah sering terjadi. Namun, hingga saat ini, kata dia, tenaga medis dan masyarakat belum mendapatkan respons positif. "Mereka sudah cukup lama mengeluhkan APD dan bahan-bahan pembersih medis tersebut," kata dia.

Maka dari itu produksi massal APD sudah menjadi kebutuhan mendesak di Indonesia. Bukan hanya untuk melindungi tenaga medis namun juga untuk menekan harga di pasaran yang melambung tinggi. Amien mengatakan jika harga APD belum sampai ke tingkat wajar maka pemerintah belum memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang dimiliki.

Baca juga: 

Menurut Amien, pemerintah dapat mengandalkan perusahaan swasta atau meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menugaskan sejumlah BUMN strategis guna memproduksi APD supaya masalah kelangkaan dan harga yang tak wajar dapat teratasi.

Salah satu contohnya menunjuk perusahaan BUMN, Kimia Farma yang biasanya bergerak dalam industri farmasi ikut memproduksi APD atau masker. Karena selama ini, kata dia, Kimia Farma hanya mengandalkan pihak ketiga untuk memasok masker.

"Dalam kondisi darurat seperti sekarang ini, tidak bisa lagi business as usual, namun harus bisa bergerak cepat karena kondisinya sudah darurat," katanya.

Langkah selanjutnya, kata Amien, sejumlah BUMN strategies dapat menambah fungsi perusahaannya dengan memproduksi ventilator atau alat bantu pernapasan lantaran kebutuhan yang sangat tinggi seiring merebaknya virus corona.

"Tidak perlu ventilator canggih, yang penting berfungsi baik dan bisa digunakan oleh pasien," tutur dia.

Berita terkait
DPR: Pecat Pejabat Daerah Hambat Distribusi APD Corona
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengancam pecat pejabat daerah yang lambat hingga menghambat proses distribusi APD dari Jakarta.
Harga Masker Tetap Tinggi Setelah Operasi Pasar
Operasi pasar yang dilakukan PD Pasar Jaya tak pengaruh, harga masker dan hand sanitizer tetap tinggi.
Apa Itu Tamiflu, Obat Positif Corona Saran Terawan
Menkes Terawan menyebutkan obat antivirus Tamiflu dipergunakan untuk menangani pasien positif corona di Indonesia. Apa itu Tamiflu?
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi