Menristek: Pengembangan Vaksin Corona Bisa Kurang 1 Tahun

Penelitian dan pengembangan vaksin corona bisa menghabiskan waktu kurang dari 1 tahun, Menristek menjelaskannya.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro. (Foto: Antara/Widodo S. Jusuf)

Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan bahwa penelitian dan pengembangan vaksin corona atau Covid-19 di Indonesia setidaknya memerlukan waktu minimal 1 tahun.

Hal itu disampaikan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro ketika bertemu dengan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin 6 April 2020.

"Bagaimana obat dan vaksin? Ini jangka menengah panjang. Untuk vaksin, misalkan kira-kira dibutuhkan paling tidak satu tahun minimal," kata Bambang lewat keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 7 April 2020.

Dengan pengujian ini ada sesuatu barangkali berkontribusi pada pengobatan Covid-19.

Namun, tenggat waktu pengembangan itu bisa di bawah 1 tahun apabila sudah ada vaksin corona yang telah dikembangkan di luar negeri. Sehingga BRIN selaku bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Tim Konsorsium Covid-19, hanya memproduksi vaksinya saja di Tanah Air.

Selain vaksin, Tim Konsorsium Covid-19 juga sedang fokus mengembangkan suplemen untuk menjaga imunitas tubuh yang dibuat dari berbagai bahan baku di Indonesia. Kemudian, tim juga mengembangkan pengkajian obat Covid-19, salah satunya Pil Kina yang memiliki kesamaan dengan Chloroquine, obat malaria.

"Mudah-mudahan dengan pengujian ini ada sesuatu, barangkali berkontribusi pada pengobatan Covid-19," tutur dia.

Seperti diketahui, kasus positif corona di Indonesia berjumlah 2.491 orang hingga pukul 12.00 WIB, Senin, 6 April 2020. Jumlah itu naik 218 kasus dari hari sebelumnya berjumlah 2.273 orang.

Peningkatan juga terus terjadi pada angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia. Sampai 6 April 2020, tercatat sudah 209 pasien positif Covid-19 meninggal dunia di Tanah Air.

Angka kematian pasien positif virus corona juga terus merangkak naik hingga Senin, 6 April 2020, tercatat 209 orang meninggal dunia. Sementara pasien yang berhasil sembuh bertambah menjadi 192 orang. []

Berita terkait
Fakta atau Hoaks Vaksin Corona Sudah Ada di Pasaran
Dalam pesan berantai di WhatsApp memperlihatkan gambar yang diklaim sebagai vaksin Covid-19. Penampakan foto itu menjadi perbincangan warganet.
Apa Itu Tamiflu, Obat Positif Corona Saran Terawan
Menkes Terawan menyebutkan obat antivirus Tamiflu dipergunakan untuk menangani pasien positif corona di Indonesia. Apa itu Tamiflu?
Jokowi Guyur Warga Terkena Imbas Corona Rp 110 Triliun
Presiden Jokowi akan menggelontorkan Rp 110 triliun untuk mengurangi beban masyarakat imbas pandemi virus corona.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.