Isu Manfaatkan APD untuk Logistik Pilkada, DPR: Blow Up!

DPR merespons isu adanya APD dihambat distribusinya agar bisa dimanfaatkan untuk logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Pasien di RS Lakipadada Tana Toraja. (Foto: Tagar/Anis Battung Marrung)

Jakarta - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengancam bakal mengumbar identitas pejabat daerah yang diduga 'bermain' dalam proses distribusi alat pelindung diri (APD) dari Jakarta. Arsul merespons isu adanya APD dimanfaatkan untuk logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Upaya memblow up identitas pejabat daerah yang menghambat distribusi APD untuk logistik pesta demokrasi agar sosok itu tidak dipilih dalam Pilkada 2020.

"Kalo ini benar terjadi maka justru harus disampaikan kapada masyarakat di daerah yang bersangkutan supaya siapapun yang akan menyalahgunakan APD atau perlengkapan lainnya untuk kepentingan Pilkada nanti dikampanyekan agar jangan dipilih," ujar Arsul kepada Tagar, Selasa, 7 April 2020.

Menyalahgunakan APD atau perlengkapan lainnya untuk kepentingan Pilkada nanti dikampanyekan agar jangan dipilih.

Baca juga: Gerindra Sebut Bahan Baku Obat Corona Banyak di Indonesia

Tak hanya itu, Arsul bakal mengambil langkah rekomendasi pemecatan bila benar ditemukan pejabat daerah memperlambat distribusi APD untuk logistik Pilkada 2020.

"Jika ini benar terjadi maka kepala daerah jika itu bawahannya atau pejabat pusat yang menjadi atasannya mesti mencopot pejabat daerah yang bersangkutan," ujarnya.

Tindakan menghambat distribusi APD oleh pejabat daerah diungkapkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR yang berlangsung secara telekonferensi pada Senin 6 April 2020.

Baca juga: Menristek: Pengembangan Vaksin Corona Bisa Kurang 1 Tahun

Doni menyebutkan sejumlah pejabat daerah enggan mendistribusikan APD dari Jakarta. Bahkan, dari sekian ada yang sampai berhari-hari membiarkan APD tidak sampai ke rumah sakit di daerahnya. Namun, Doni tidak secara detail menjabarkan wilayah mana saja yang pejabat daerahnya menelantarkan logistik penanganan Covid-19 dari Jakarta.

"Pendistribusian APD, kalau tidak dibantu TNI, TNI tidak pinjamkan pesawatnya, mungkin kita akan kewalahan antar APD sampai ke rumah sakit. Itu pun setelah tiba di tempat dibiarkan saja oleh beberapa pejabat di daerah," turur Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Berita terkait
DPR: Pecat Pejabat Daerah Hambat Distribusi APD Corona
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengancam pecat pejabat daerah yang lambat hingga menghambat proses distribusi APD dari Jakarta.
Jokowi Guyur Warga Terkena Imbas Corona Rp 110 Triliun
Presiden Jokowi akan menggelontorkan Rp 110 triliun untuk mengurangi beban masyarakat imbas pandemi virus corona.
Kasihan Koruptor, Jokowi: Pembebasan untuk Napi Umum
Presiden Jokowi menegaskan narapidana korupsi berusia 60 tahun ke atas tak akan dibebaskan lewat revisi PP 99/2012.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.