PKB dan PDIP Kian Mesra di Pilkada Bantul

PKB dan PDIP kian mesra menghadapi Pilkada Bantul. Saat ini duet Abdul Halim dan Joko Purnomo tinggal menunggu restu DPP masing-masing.
Abdul Halim Muslih (tiga dari kiri) dan Joko Purnomo (tiga dari kanan) membahas tentang langkah PKB dan PDIP untuk menyukseskan Pilkada Bantul di kawasan Sewon, Selasa 4 Februari 2020. (Foto: Tagar/Kiki Luqmanul Hakim)

Bantul - Pasangan duet Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo semakin terlihat mesra. Pasangan yang muncul dari koalisi PKB-PDIP ini tinggal satu langkah lagi untuk dapat maju dalam Pilkada 2020 Bantul. Koalisi ini tinggal menunggu keputusan pengurus pusat masing-masing untuk menjadi kontestan di Pilkada.

Dua tokoh ini menjabat sebagai ketua partai masing-masing. Halim Muslih sebagai ketua DPC PKB yang sekaligus wakil bupati Bantul. Sedangkan Joko Purnomo sebagai ketua DPC PDIP Bantul.

Halim mengatakan koalisi PKB dan PDIP ini ingin mengembalikan kittah demokrasi yang titik beratnya adalah kepentingan masyarakat dan bukan kepentingan lainnya. 

“Intinya pertemuan kali ini itu membahas tentang langkah PKB dan PDIP untuk menyukseskan Pilkada Bantul pada September 2020 mendatang. PKB dan PDIP sepakat akan melayani masyarakat tanpa sekat,” katanya saat ditemui usai pertemuan pada Selasa 4 Februari 2020.

Menurut Halim kepentingan rakyat itu menjadi dasar dalam pembahasan kebijakan daerah dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sehingga pertemuan itu mengawali langkah dan pembahasan lanjutan terkait visi-misi bersama dengan Joko Purnomo untuk memberikan pengabdian terbaik pada masyarakat. Tahapannya sudah berada pada pembahasan finalisasi.

Kami mohon Mbak Megawati dan Pak Muhaimin Iskandar untuk bisa menindaklanjuti, semoga semuanya berjalan lancar.

Sejauh ini sudah ada kesepahaman antara pengurus DPC PKB dan DPC PDIP Bantul. Kesepakatan itu disebutnya juga sudah mendapatkan restu dari DPW PKB DIY dan DPD PDIP DIY. Sehingga pihaknya tinggal menunggu keputusan final dari masing-masing partai di tingkat pusat.

"Termasuk siapa yang cabup dan cawabup keputusan kami serahkan kepada DPP. Kami mohon Mbak Megawati dan Pak Muhaimin Iskandar untuk bisa menindaklanjuti, semoga semuanya berjalan lancar,” ungkap Halim.

Di tempat yang sama, Joko Purnomo menegaskan langkah ini sebagai upaya konkret membangun koalisi rakyat yang terdiri dari kaum Marhaen dan Santri yang ada di Bantul. Pihaknya berharap masyarakat nantinya akan dapat memilih pasangan pemimpin yang betul-betul diharapkan.

“Harapan kami seperti itu. Koalisi ini bukan transaksi jabatan maupun finansial. Namun berdasarkan pada tujuan bersama untuk membangun Bantul. Kita juga sepakat keputusan akhir nanti di pimpinan pusat partai,” ujarnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Bupati - Ketua PGRI Bantul ke Golkar Daftar Pilkada
Bupati dan Ketua PGRI Bantul mendaftarkan diri lewat Partai Golkar sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada 2020.
Pilkada 2020, Rano Karno: Ingin Fokus di DPR Saja
Politikus PDIP Rano Karno tak berniat maju di Pilkada 2020. Harapannya hanya ingin fokus dalam tugasnya sebagai anggota DPR 2019-2024.
Golkar-NasDem-PPP Mesra di Fraksi dan Pilkada Sleman
Golkar, NasDem dan PPP bergabung satu Fraksi di DPRD Sleman dengan 11 kursi. Kemesraan ini berlanjut di Pilkada. Ketiganya sudah memenuhi syarat.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)