Bantaeng - Proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) memakai sistem e-voting di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai berlangsung di 12 Desa yang tersebar di enam Kecamatan pada Rabu, 16 Oktober 2019. Tak sedikit warga gemetaran dan canggung saat berada di bilik suara, seperti yang terjadi di Desa Lonrong di Kecamatan Eremerasa.
Pada pilkades di Lonrong, terdapat dua kontestan yang bertarung untuk menempati kursi Kepala Desa. Mereka adalah Muhammad Said dan Faharuddin.
Di desa ini sistem e-voting digunakan untuk pertama kalinya. Alhasil tak sedikit warga yang nampak gugup berhadapan layar di balik bilik suara itu.
Panitia juga sesekali menjelaskan cara kerja teknologi itu. "Tekan gambarnya yang mau dipilih. Sudah itu tekan yang warna hijau. Tunggu kertasnya keluar, lipat, kasi masuk ke kotak," kata panitia Pilkades yang sedang bertugas menerangkan di depan bilik suara.
Seperti pemilihan pada umumnya, setelah warga memasukkan hak suaranya ke kotak suara, disediakan pula tinta sebagai penanda bahwa warga di Desa Lonrong itu sudah melakukan pemungutan suara.
Nampak pula beberapa warga yang masih gemetaran usai memilih dengan sistem e-voting ini. Tak sedikit yang terlihat kikuk alias grogi saat mencelup jemari ke tinta.
Sistem e-voting digunakan untuk pertama kalinya. Alhasil tak sedikit warga yang nampak gugup berhadapan layar di balik bilik suara
Saking belum mengertinya sistem ini, bahkan ada yang hendak membawa pulang surat suara pilihan.
Beruntung panitia melihatnya dan memanggilnya kembali untuk memasukkan kertas itu di dalam kotak suara.
Seorang warga setempat, Amir mengaku sistem e-voting tersebut kali pertama digunakan dalam proses Pilkades di Lonrong.
Ia juga menyebut bahwa tidak pernah mendapat sosialisasi terkait penggunaan e-voting ini.
"Tahun kemarin belum ada yg begini, masih pakai paku mencoblos. Sekarang baru pakai mesin. Saya juga tidak pernah praktik atau diajari pakai begini," kata Amir, warga setempat.
Terpisah, Chaeruddin selaku Kadis PMD, PP dan PA Kabupaten Bantaeng saat dihubungi menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim teknis e-voting ini ke setiap desa.
Berbekal tim teknis itu, panitia desa bergerak bersama untuk mensosialisasikan sistem e-voting ini.
"Yang jelas bahwa kami di PMD telah mengerahkan tim teknis e-voting kepada masing-masing desa. Soal sosialisasi sistim e-voting itu kan dikembalikan ke Panitia Desa. Jadi Panitia Pilkades bekerjasama dengan tim teknis kita kemudian melakukan sosialisasi ke warga," ujarnya.
Seperti diketahui, terdapat 12 desa dari enam kecamatan yang bakal melangsungkan Pilkades serentak 2019 di Kabupaten Bantaeng, yaitu Desa Lonrong di Kecamatan Eremerasa, lalu Desa Biang Keke, Biang Loe, Borong Loe dan Baruga di Kecamatan Pa'jukukang.
Desa Bajiminasa dan Desa Layoa di Kecamatan Gantarangkeke, juga Desa Labbo dan Desa Bonto Tapparang di Kecamatan Tompo Bulu.
Desa Bonto Karaeng dan Desa Bonto Mate'ne di Kecamatan Sinoa, serta Desa Bonto Tangnga di Kecamatan Ulu Ere. []
Baca juga:
- Pilkades di Bantaeng Gunakan Sistem E-Voting
- Jambore IPeKB di Bantaeng, Upaya Majukan Program KB
- Dugaan Pungli Bimtek Sistem Keuangan Desa di Bantaeng