Semarang - Sebanyak 1.029 anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) telah dilantik untuk mengawasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di 21 kabupaten kota di Jawa Tengah (Jateng). Dari jumlah tersebut, 21 persen merupakan keterwakilan perempuan.
"Jenis kelamin Panwascam yang dilantik terdiri dari laki-laki sebanyak 812 orang atau 79 persen dan perempuan sebanyak 217 orang 21 persen," tutur Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng Fajar SAKA kepada Tagar, Jumat 27 Desember 2019.
Pelantikan anggota Panwascam dilakukan secara serentak pada, Senin 23 Desember 2019, di kabupaten kota masing-masing. Khusus Panwascam di Kabupaten Wonosobo pelantikan digelar pada 22 Desember 2019.
Sesuai regulasi memang ada ketentuan minimal 30 persen. Tapi tidak semua kabupaten kota pendaftarnya juga minimal sejumlah itu.
Koodinator Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jateng Rofiuddin menambahkan 21 persen keterwakilan perempuan sudah upaya maksimal yang dilakukan Bawaslu kabupaten kota di proses rekrutmen. Namun diakui ada beberapa wilayah yang minat perempuan minim dan hasilnya seleksi kalah dengan peserta lain.
"Sesuai regulasi memang ada ketentuan minimal 30 persen. Tapi tidak semua kabupaten kota pendaftarnya juga minimal sejumlah itu. Belum dengan hasil seleksinya yang ada kalah dengan peserta laki-laki," jelas dia.
Fajar melanjutkan, dari segi pengalaman sebanyak 472 atau 46 persen merupakan figur yang pernah menjadi Panwascam. Adapun 557 orang atau 54 persen lainnya merupakan wajah baru sebagai Panwascam.
"Mereka yang dilantik sebagai Panwascam sudah melalui proses dan tahapan seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis hingga tes wawancara," kata dia.
Usai dilantik, Bawaslu di 21 kabupaten kota akan langsung melaksanakan bimbingan tekhnis. Mereka diberi materi mengenai berbagai hal, mulai dari soal nilai-nilai dasar pengawasan, tata kelola sumber daya manusia, pengawasan tahapan pilkada, penanganan pelanggaran, penanganan sengketa dan lain-lain.
"Kami berharap agar Panwascam yang telah dilantik segera tancap gas bekerja secara profesional. Menjaga integritas dan kedisiplinan juga menjadi kunci yang harus terus diterapkan," imbuhnya.
Sebelumnya, 4.702 orang mendaftar sebagai Panwascam di Jawa Tengah. Rinciannya berjenis laki-laki 3.436 atau 73 persen dan perempuan sebanyak 1.266 atau 27 persen.
Dari jumlah itu, dilakukan proses seleksi administrasi. Hasilnya sebanyak 282 pendaftar tidak lolos administrasi. Rincinya, 102 pendaftar tidak memenuhi syarat karena usia, berkas tidak sah sebanyak 108 dan berkas tidak lengkap 72 pendaftar.
"Jadi, sebanyak 4.420 yang berhak ikut tes tertulis dan tes wawancara. Untuk pertama kalinya, tes tertulis seleksi Panwascam dilakukan dengan cara online. Mereka yang mengikuti tes online dilanjutkan dengan tes wawancara," imbuhnya. []
Baca juga:
- Bawaslu RI Minta Presiden dan DPR Revisi UU Pilkada
- Bawaslu Bantaeng Launching Desa Sadar Politik Uang
- Gakkumdu Tak Efektif, Bawaslu Ingin Seperti KPK