Lhokseumawe – Sebanyak 128 petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 27 Kecamatan di Aceh Utara, dilatih tentang bagaimana cara menangani pasien yang terinfeksi virus corona atau covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, mengatakan setiap puskesmas diambil hanya empat tenaga medis, dari total 32 puskesmas yang tersebar di sejumlah kecamatan di Aceh Utara.
“Setiap empat orang itu, dilatih tentang bagaimana cara mengenali ciri pasien yang terkena virus corona (Covid-19). Mereka terdiri dari dokter, kepala puskesmas, dan dua tenaga medis yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” ujar Amir, Minggu, 15 Maret 2020.
Amir menambahkan, tujuan lain dari pelatihan itu, agar petugas medis tersebut juga bisa melakukan pemantauan langsung ke masyarakat, apabila ada yang terjangkit virus corona dikarenakan puskesmas merupakan layanan kesehatan yang sangat dengan masyarakat.
Mereka terdiri dari dokter, kepala puskesmas, dan dua tenaga medis yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Begitu juga untuk persoalan masker, saat sekarang ini pihaknya belum memiliki masker standar untuk virus corona dan hanya tersedia masker biasa saja. Pihaknya juga tidak akan membagikan masker kepada warga, agar tidak menimbulkan kepanikan.
“Ini upaya kita untuk deteksi dini. Jadi, puskesmas pro aktif, misalnya ada orang yang baru pulang luar negeri, ini bisa ke puskesmas untuk deteksi dini. Apalagi puskesmas merupakan tempat layanan kesehatan yang paling dekat dengan warga,” tutur Amir.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melakukan gaya hidup sehat dan bersih, sehingga kekebalan tubuh menjadi lebih baik, serta bisa terhindar dari berbagai penyakit.
“Apabila ada masyarakat yang diduga terinfeksi virus Corona, maka langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, untuk diperiksa lebih lanjut atau harus di isolasi,” kata Amir. []