Banda Aceh - Persiraja Banda Aceh bergerak cepat usai memastikan lolos ke Liga 1 musim 2020. Mengarungi kompetisi kasta tertinggi, Persiraja sudah merancang skuat, termasuk melirik pemain yang berkompetisi di Malaysia dan Thailand.
Persiraja sudah mempersiapkan diri bila promosi ke kasta tertinggi. Salah satunya membidik pemain asing yang akan memperkuat Laskar Rencong.
Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam mengatakan pihaknya tidak akan sembarangan merekrut pemain dari luar Indonesia untuk memenuhi kuota pemain asing. Hanya, Persiraja lebih memprioritaskan merekrut pemain asing yang belum pernah bermain di Liga Indonesia.
Kami akan mendatangkan pemain asing yang belum pernah bermain di Indonesia. Namun kami tidak akan membeli pemain sembarangan tanpa melihat kualitas dan kemampuannya
Menariknya tim yang mencari pemain asing tidak akan datang langsung ke negara mereka. Namun Persiraja memantau para pemain asing yang bermain di liga-liga di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand. Dengan menyaksikan langsung penampilan mereka di liga, Persiraja bisa mengetahui bagaimana kualitas pemain yang dibidik.
Mereka juga bisa mendapatkan pemain dari negara mana pun yang bermain di dua liga Asia Tenggara itu. Pasalnya liga itu juga menjadi destinasi pemain Argentina, Brasil maupun Afrika atau Eropa timur yang memang tidak sulit beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia. Apalagi mereka pernah bermain di Thailand atau Malaysia yang memiliki iklim tidak jauh berbeda dengan di Tanah Air.
"Kami akan mendatangkan pemain asing yang belum pernah bermain di Indonesia. Namun kami tidak akan membeli pemain sembarangan tanpa melihat kualitas dan kemampuannya," kata Dek Gam.
"Ibaratnya, kami tidak akan beli kucing dalam karung karena kami tidak tahu bagaimana kualitas dia. Paling tidak, kami bisa melihatnya di liga Malaysia atau Thailand. Mereka bisa dari negara mana saja dan sudah teruji kemampuannya. Kami juga bisa menyaksikan langsung penampilan mereka," ujarnya lagi.
Persiraja memiliki pertimbangan tersendiri saat lebih memprioritaskan pemain yang benar-benar belum pernah bermain di Indonesia. Salah satu alasannya karena nilai kontrak yang sudah sangat mahal. Selain itu, dia menilai pemain asing yang bertebaran di klub-klub Liga 1 sudah terbaca kemampuan dan kualitasnya.
“Saya lebih menginginkan mencari yang baru dan benar-benar dari luar. Mereka yang sudah bermain di sini sudah banyak yang bertingkah. Tingkat kualitas mereka juga sudah diketahui. Jadi lebih baik kami mendatangkan mereka yang baru pertama kali bermain di Indonesia,” ujar Dek Gam.
Disebutkan Dek Gam skuat Persiraja tidak akan banyak berubah. Menurutnya klub mempertahankan 80 persen pemain lama. Sementara 20 persen lagi akan diisi pemain asing dan pemain lokal yang didatangkan manajemen.
Dalam kesempatan itu, presiden klub juga menyentil suporter atau penonton yang masih enggan membeli tiket pertandingan. Mereka malas keluar uang membeli tiket dan mengandalkan 'orang dalam' untuk bisa masuk stadion tanpa bayar.
"Mari kita membeli tiket pertandingan karena ini untuk memenuhi kebutuhan tim. Bukannya masuk stadion tanpa bayar karena mengandalkan orang dalam," kata Dek Gam.
“Jangan hanya menuntut Persiraja harus beli pemain ini-ini, tetapi mereka juga masih suka melompat pagar, masih memilih mencari kenalan orang dalam agar bisa masuk gratis. Kalau seperti itu kapan maju sepak bola kita,” ujar Dek Gam.
Menurutnya Persiraja butuh yang tidak sedikit saat mengarungi kasta tertinggi. Paling tidak, klub butuh Rp 40 miliar untuk bertahan di Liga 1. []