Yogyakarta - PSIM Yogyakarta butuh sang mantan pelatih Erwan Hendarwanto saat menjamu Persatu Tuban di pertandingan Liga 2 2019 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu 13 Oktober 2019. Dengan kondisi serbadarurat, PSIM berharap kepada Erwan yang kini menjadi asisten pelatih.
Erwan yang dinilai tahu banyak tentang PSIM tak dipertahankan saat terjadi perubahan pada manajemen klub dengan kehadiran investor baru. Sang investor lebih silau dengan sosok Vladimir Vujovic yang masih miniom pengalaman melatih. Bahkan saat pelatih asing itu mundur, posisinya digantikan Aji Santoso yang lebih berpengalaman menangani tim.
Namun Aji juga gagal mempertahankan prestasi dan performa tim sehingga PSIM terancam gagal lolos ke 8 Besar Liga 2. Bahkan ancaman degradasi juga harus diperhitungkan karena jarak poin yang tidak jauh.
Saat melawan Madura FC, penguasaan bola kami sangat bagus. Tetapi ada kekurangan dan itu yang harus diperbaiki. Lemahnya penyelesaian akhir menjadi problem yang segera diatasi
Kini, Erwan telah kembali. Dirinya mendampingi pelatih Liestiadi yang menggantikan Aji. Duet Erwan-Liestiadi diharapkan menumbuhkan harapan Laskar Mataram. Terutama di laga melawan Persatu.
Pasalnya, Liestiadi hanya memiliki waktu yang singkat saat ditunjuk sebagai pelatih PSIM. Ini menjadikan tim dalam kondisi serbadarurat. Padahal, PSIM butuh kemenangan untuk membuka peluang ke 8 Besar. Tak heran bila eks pelatih Persipura ini menyadari Erwan bakal berperan besar di laga tersebut.
"Saya hanya memiliki waktu dua hari mempersiapkan tim. Saya sudah berdiskusi dengan staf pelatih, khususnya dengan Erwan sebagai asisten pelatih. Dia tahu bagaimana cara bermain PSIM," kata Liestiadi.
"Dia sudah membuktikan kinerjanya musim lalu dengan meraih prestasi bagus karena membawa PSIM bertahan meski mengawali kompetisi dengan poin minus," ujarnya.
Musim lalu, Erwan memang tidak diposisikan sebagai pelatih. Sebagai manajer, dirinya mendampingi Bona Simanjuntak sebagai pelatih kepala. Namun tidak ada yang memungkiri peran besar Erwan saat mendampingi Bona.
Liestiadi menuturkan bila dirinya harus membenahi segala kekurangan PSIM. Pelatih yang pernah menangani PSM Makassar dan PSM Medan ini jua mempelajari penampilan tim saat melawan Madura FC maupun Sulut United.
"Saat melawan Madura FC, penguasaan bola kami sangat bagus. Tetapi ada kekurangan dan itu yang harus diperbaiki. Lemahnya penyelesaian akhir menjadi problem yang segera diatasi," ujar Liestiadi yang tak meremehkan Persatu. Menurutnya Persatu bisa merepotkan PSIM bila tidak diwaspadai.
"Mereka memiliki motivasi tinggi saat bermain di kandang lawan. Ini tak bisa diremehkan," ucapnya.
Hanya, PSIM kembali tak bisa menurunkan skuat terbaik. Bahkan sang bintang Cristian Gonzales absen karena akumulasi kartu kuning. Sedangkan Junius Bate, Agung Pribadi, Hendika Arga, Nugroho dan Heri Susilo absen karena cedera. Namun bek Syaiful Indra masih diragukan meski sudah pulih dari cedera tumit.
Sementara, pelatih Persatu Bambang Sumantri berharap timnya bisa menyuguhkan permainan terbaik saat menghadapi PSIM. Menurutnya dia mengantisipasi motivasi PSIM setelah terjadi pergantian pelatih.
"Mereka tentu termotivasi dengan adanya pergantian pelatih. Termasuk kembalinya Erwan menangani PSIM. Ini membuat tim akan berbeda. Jadi kami harus waspada," ujar Bambang.
"Meski demikian, kami siap mencuri poin dengan permain yang cantik dan sportif," kata dia memungkasi. []