Aji Santoso Mundur, PSIM Dua Kali Ganti Pelatih

PSIM Yogyakarta terpaksa berganti pelatih sampai dua kali dalam satu musim menyusul mundurnya pelatih Aji Santoso.
PSIM Yogyakarta terpaksa berganti pelatih sampai dua kali dalam satu musim menyusul mundurnya pelatih Aji Santoso. Pelatih Aji meletakkan jabatan setelah rangkaian kekalahan PSIM di kompetisi Liga 2 2019. (Foto: Tagar/Gonang Susatio)

Yogyakarta - PSIM Yogyakarta yang berambisi promosi ke Liga 1 harus berganti pelatih sampai dua kali dalam satu musim. Pelatih Aji Santoso secara resmi mengundurkan diri menyusul rentetan kegagalan PSIM di kompetisi Liga 2. Sebelumnya, pelatih pertama, Vladimir Vujovic, juga mundur setelah menangani tim di beberapa pertandingan pertama.  

PSIM mengalami keterpurukan setelah menuai kekalahan beruntun di putaran kedua kompetisi. Padahal saat mengakhiri putaran pertama, Laskar Mataram sukses menduduki papan atas. Begitu pula saat memasuki putaran kedua, PSIM yang menjelma klub tajir setelah kedatangan investor ini, mendatangkan banyak pemain dari klub Liga 1.

Termasuk di antaranya Sutanto Tan dari Bali United dan Syaiful Indra Cahya. Selain itu bergabung pula pemain tim nasional U-22, Witan Sulaiman.

Saya mohon maaf kepada suporter dan semua pecinta PSIM. Saya mohon jangan menyalahkan manajemen yang sudah bekerja keras membangun tim. Saya yang bertanggung jawab sehingga saya memutuskan mundur

Namun bermaterikan pemain papan atas, PSIM tak berkutik. Dari enam pertandingan, mereka hanya sekali menang 2-0 atas Madura FC. Sedangkan lima pertandingan lain berakhir kekalahan, termasuk di kandang sendiri. PSM dipermalukan Mitra Kukar 1-2 dan Sulut United 0-2. Kekalahan yang membuat suporter menggelar akhir demonstrasi.

Terakhir, PSIM menelan kekalahan 0-1 dari Martapura FC, Selasa 8 Oktober 2019. Hasil itu kian meyulitkan langkah PSIM ke babak 8 Besar. Meski masih terbuka, namun peluang itu sudah menipis. PSM harus memenangi dua pertandingan terakhir dan mereka juga bergantung pada hasil tim lain.

Kekalahan dari Martapura FC yang membuat Aji mengundurkan diri. Aji menegaskan keputusan itu adalah bentuk tanggung jawab sebagai pelatih yang gagal  mengangkat prestasi tim. Menurut eks pelatih Persela Lamongan ini, langkah tersebut merupakan yang terbaik untuk PSIM.

"Saya mengambil keputusan tidak melanjutkan kontrak sampai Desember 2019. Keputusan ini saya ambil setelah berdiskusi dengan manajemen. Saya sesungguhnya diharapkan menunggu sampai berakhirnya putaran kedua ini. Tetapi ini adalah bentuk tanggung jawab saya yang belum bisa membawa tim berprestasi," kata Aji kepada awak media di Sleman, Rabu 9 Oktober 2019 malam.

"Saya mohon maaf kepada suporter dan semua pecinta PSIM. Saya mohon jangan menyalahkan manajemen yang sudah bekerja keras membangun tim. Saya yang bertanggung jawab sehingga saya memutuskan mundur," ujarnya.

Meski demikian, mantan pelatih tim nasional U-23 ini tetap berharap PSIM lolos dari penyisihan Wilayah Timur. Menurutnya peluang Cristian Gonzales dkk masih terbuka setelah kekalahan PSBS Biak dari Persis Solo. 

Saat ini, PSM memang tertahan di peringkat delapan dengan poin 24. Namun jarak poin mereka dengan tim-tim lain termasuk rapat sehingga PSIM masih memiliki harapan lolos.

"Peluang PSIM masih terbuka. Saya berharap pelatih yang menggantikan saya bisa membawa tim ke 8 Besar dan mudah-mudahan naik kasta ke Liga 1. Bila belum berhasil ini menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi musim berikutnya," kata Aji lagi.

Blunder Merombak Skuat

Aji juga mengakui bila kegagalan PSIM tidak terlepas dari blunder yang dilakukannya dengan merombak skuat saat memasuki putaran kedua. Tercatat sembilan pemain didatangkan dan mereka butuh waktu untuk beradaptasi dengan pemain lama seperti Gonzales dan Ichsan Pratama.

"Namun mepetnya waktu persiapan menuju putaran kedua menjadi kendala. Ini memang kesalahan saya. Pengambilan pemain baru diharapkan menjadikan PSIM lebih maksimal. Namun ini tidak sesuai harapan karena waktu yang mepet," kata eks pemain timnas era 2000-an ini.  

Selain itu, PSIM tidak pernah menurunkan skuat tetap lantaran banyak pemain yang absen karena cedera atau akumulasi kartu. Menurut Aji, dia bisa menurunkan komposisi pemain yang diharapkan saat menghadapi Persiba Balikpapan.

"Selanjutnya, komposisi pemain selalu berubah karena cedera atau akumulasi kartu. Semua ini menjadi pelajaran berharga bagi tim dan saya. Saya juga berterima kasih atas dukungan Wali Kota Yogyakarta yang selalu men-support PSIM. Sekali lagi saya minta maaf kepada pecinta PSIM," ucapnya.

PSIM berambisi promosi ke Liga 1 setelah mendapat suntikan dana dari investor. Hanya dalam perjalanan di penyisihan wilayah, langkah mereka tersendat. Bahkan PSIM akhirnya harus berganti pelatih. Sebelumnya, Vujovic yang menangani tim.

Namun performa buruk PSIM membuat dirinya mundur dan kemudian digantikan Aji. Hanya, Aji juga gagal dan membuat posisi PSIM terancam gagal lolos dari penyisihan wilayah. []

Berita terkait
PSIM, Tim Bintang Bukan Asuransi Menang (ke Liga 1)
PSIM Yogyakarta seharusnya tidak hanya andalkan pemain bintang demi target ke Liga 1. Kekalahan dari Mitra Kukar memberi pelajaran berharga PSIM.
PSIM dan Persis Kalah di Kandang di Liga 2
PSIM Yogyakarta mengalami kekalahan 1-2 di kandang sendiri dari Mitra Kukar, Selasa 27 Agustus 2019. Meski kalah, PSIM tetap di puncak klasemen.
PSIM Rebut Posisi Puncak Wilayah Timur
PSIM merebut posisi puncak klasemen Liga 2 Wilayah Tmur usai menaklukkan Martapura FC 2-0 di Mandala Krida, Selasa 8 Agustus 2019.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.