Pernusa: Rizieq Shihab Sangat Wahabi

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab disebut-sebut memiliki andil besar dalam penyebaran paham wahabi di Indonesia.
Rizieq Shihab. (Foto: dok. Tagar)

Jakarta - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab disebut-sebut memiliki andil besar dalam penyebaran paham wahabi di Indonesia. Hal itu dikatakan Ketua Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro. 

"Rizieq Shihab sangat wahabi," ujar Norman kepada Tagar, Jumat, 12 Juli 2019.

Norman menyatakan apabila terdapat organisasi yang menganut paham bertentangan dengan Pancasila, maka dapat digilas dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang ormas.  

"Tetapi kan ada undang-undangnya kenapa mesti takut," ucapnya. 

Baca juga: Gerindra Bantah Rizieq Shihab Syarat Rekonsiliasi

Kukuhnya perjalanan wahabi di Nusantara, menurut Norman, terjadi saat Indonesia dipimpin oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Paham itu tak dapat dibendung pemerintah, sehingga perlahan kadung menyusup ke dalam institusi dan sekolahan.

Jadi Wahabi di Indonesia itu didiamkan di zamannya SBY. Masuk dia di kampus, sekolahan yang terkena aliran radikal.

Menurutnya, ciri-ciri wahabi yang paling kentara adalah menolak demokrasi. Salah satu ormas yang kerap dituding mengadopsi paham dan gerakan Wahabi di Indonesia adalah FPI. 

Selama ini FPI dikenal sebagai ormas yang mendambakan tegaknya Syariat Islam di Indonesia. Selain itu, dikenal juga getol melakukan aksi sweeping terhadap aktivitas yang dianggap maksiat atau menyimpang dari Syariat Islam.

"Wahabi suka maki-maki pemerintah di manapun dia berada. Kemudian musuh beratnya adalah negara, polisi, tentara. Itu musuhnya," ujar dia.

Norman melanjutkan, kalau tidak sepaham dengan pemikiran wahabi maka harus siap dilekatkan cap kafir. Menurutnya, apabila terdapat ulama yang mengkafir-kafirkan sesama muslim sudah dapat dikategorikan penganut paham wahabi.

Baca juga: Novel Bamukmin Merespons Tuduhan Rizieq Shihab Wahabi

"Kalau tidak sepaham maka semuanya dianggap kafir. Itu cirinya. Setiap kita menemukan ulama yang mengkafir-kafirkan orang, pasti wahabi. Sesama muslim saja dibilang kafir sama wahabi apalagi non-muslim bagaimana itu? Islam itu rahmatan lil alamin. Yang kita perangi sekarang adalah radikalisme," jelasnya. 

Rizieq balik ke Indonesia tetap kena perkara. Jadi tinggal pilih saja, memang siapa dia. Kalau orang mengaku ulama tetapi memaki-maki pemerintah, maki-maki ulama juga, itu tidak layak disebut ulama.

Mengenai wahabi, ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, paham tersebut diambil dari nama Muhammad bin Abdul Wahhab, seorang pendakwah yang berasal dari Najd, Arab Saudi. Pengikutnya, kata UAS, disebut dengan wahabi yang belakangan mengubah nama menjadi salafi.

"Tetapi karena nama itu sudah terlalu buruk, negatif, maka berganti baju menjadi salafi. Untuk membuat orang tak lupa maka disebut dengan salafi wahabi. Salafi baju baru, wahabi baju lama," kata UAS dalam video yang terdapat pada kanal YouTube Fodamara TV.

Baca juga: PAN Dukung Jokowi Tolak Syarat Pemulangan Rizieq Shihab

Ia mengatakan, terdapat tiga golongan wahabi di antaranya yang tergolong ekstreme, pertengahan dan membenarkan. "Ada yang ekstreme sampai mengatakan wahabi ini perampok, membunuh orang, asal lain dengan (paham) dia pancung kepalanya," ucap UAS.

Norman menilai ciri-ciri wahabi lekat pada diri Rizieq Shihab karena menghina Pancasila dan Bung Karno. Yakni saat pentolan FPI itu menyebut Pancasila versi Bung Karno menempatkan sila ketuhanan di pantat.

"Videonya kan dia bilang Pancasila di pantat," kata Norman.

Ia pun menuding, orang Wahabi banyak berlindung di Persaudaraan Alumni 212 serta partai yang perolehan suaranya makin banyak masuk di parlemen dalam Pemilu 2019. 

"Jadi kalau bicara wahabi itu tokoh-tokohnya adalah ketua Front Pembela Islam (Sobri Lubis), Habib Rizieq. Sarang Wahabi ada di PKS," ucap dia. 

Solusi terbaiknya adalah pemerintah harus tegas dan masyarakat dapat melapor karena menurutnya sudah ada undang-undang yang siap mengganjal radikalisme. 

Kemudian yang paling utama, ia menyebut akar ideologi Pancasila harus ditanamkan sejak dini. "(Pancasila) Itu kuncinya. Ajarkan kembali," ujar Norman.

Arab Saudi tidak mendeportasi Rizieq Shihab meski izin tinggalnya sudah kedaluwarsa. Rizieq diharuskan membayar denda ratusan juta rupiah, hal tersebut diduga menjadi syarat rekonsiliasi yang diajukan Prabowo Subianto kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). 

Baca juga: Pemulangan Rizieq Shihab Masih Dikaji Staf Presiden

Peneliti Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati menduga tak kunjung pulangnya pentolan FPI karena keterkaitan Rizieq dengan kepentingan agama dan politik untuk menyebarkan paham wahabi di Tanah Air. Seperti diketahui ayah tujuh orang anak itu meraih gelar Sarjana Jurusan Studi Agama Islam dari King Saud University, Arab Saudi. 

"Rizieq Shihab adalah alumni Saudi yang memiliki massa muslim konservatif besar di Indonesia. Hal ini barangkali dilihat secara strategis oleh Saudi dalam rangka penyebaran Wahabi di Indonesia," jelasnya. []

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"