Novel Bamukmin Merespons Tuduhan Rizieq Shihab Wahabi

Novel Bamukmin menyatakan sikapnya terkait tudingan Pernusa yang menyebut pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab Wahabi.
Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (Foto: dok. Tagar)

Jakarta - Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan pihaknya akan mengambil langkah hukum terkait tudingan Ketua Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro yang menyebut pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab telah menyebar paham wahabi di Indonesia sejak zaman Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Novel mengatakan, tuduhan Norman merupakan fitnah keji yang irasional. Menurut dia, Ketua Pernusa tidak memahami wahabi sekaligus FPI.

Baca juga: Pernusa: Rizieq Shihab Sangat Wahabi

"Ini fitnah biadab. Itu Pernusa jangan ngebacot kalau enggak tau wahabi dan FPI itu apa. Klo gagal paham enggak usah komentar jadi ketahuan gagal pahamnya. InsyaAllah saya akan laporkan Pernusa dengan tuduhan fitnah," kata Novel saat dikonfirmasi Tagar, Senin siang, 15 Juli 2019.

Paham Islam transnasional tersebut tidak ada hubungannya dengan Rizieq Shihab maupun FPI. Jadi, kata dia, KP Norman merupakan orang yang tidak mengerti soal agama.

"Ini orang gagal paham (KP Norman), enggak ngerti agama asbun (asal bunyi) akut. Wahabi tidak ada hubungannya dengan kami. Jadi saya enggak tau tujuan wahabi," ujar mantan Jubir FPI ini.

Menurutnya, organisasi kemasyarakatan (ormas) FPI hidup untuk memperjuangkan amar ma’ruf nahi munkar. Dan itu kewajiban semua umat Islam bukan ormas Islam saja.

Baca juga: Gerindra Bantah Rizieq Shihab Syarat Rekonsiliasi

Novel mengklaim, FPI adalah pelayan umat yang sudah tidak usah diragukan lagi keberadaannya dalam aksi kemanusiaan di manapun, bahkan sampai ke luar negeri. 

Dalam hal ini, kata dia, FPI masih yang terdepan yang diwadahi oleh sayap orgnisasi FPI yakni Hilmi pimpinan Habib Ali Alhamid.

FPI berazaskan aqidahnya adalah aswaja, penegak amar ma’ruf nahi munkar dengan mottonya hidup mulia atau mati syahid.

Seperti diberitakan Tagar sebelumnya, Ketua Pernusa KP Norman Hadinegoro menyebut Rizieq Shihab memiliki andil besar dalam penyebaran wahabi di Tanah Air. "Rizieq Shihab sangat wahabi," ujar Norman kepada Tagar, Jumat, 12 Juli 2019.

Kukuhnya perjalanan wahabi di Nusantara, menurut Norman, terjadi saat Indonesia dipimpin oleh Presiden SBY. Paham itu tak dapat dibendung pemerintah, sehingga perlahan kadung menyusup ke dalam institusi dan sekolahan.

Jadi wahabi di Indonesia itu didiamkan di zamannya SBY. Masuk dia di kampus, sekolahan yag terkena aliran radikal.

Norman melanjutkan, kalau tidak sepaham dengan pemikiran wahabi maka harus siap dilekatkan cap kafir. Menurutnya, apabila terdapat ulama yang mengkafir-kafirkan sesama muslim sudah dapat dikategorikan penganut paham wahabi.

Baca juga: PAN Dukung Jokowi Tolak Syarat Pemulangan Rizieq Shihab

"Kalau tidak sepaham maka semuanya dianggap kafir. Itu cirinya. Setiap kita menemukan ulama yang mengkafir-kafirkan orang, pasti wahabi. Sesama muslim saja dibilang kafir sama wahabi, apalagi non-muslim bagaimana itu? Islam itu rahmatan lil alamin. Yang kita perangi sekarang adalah radikalisme," ucapnya. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.