Perlu Penataan Lapak PKL Malioboro Yogyakarta

Pemda DIY meminta agar ada penataan PKL di Malioboro Yogyakarta menyusul satu PKL meninggal karena terpapar corona.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji saat menjawab pertanyaan di Kompleks Kepatihan pada 9 September 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Penataan lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro perlu dilakukan. Pasalnya untuk menghindari penularan virus corona antara penjual dan pedagang. Hal ini tidak lepas dari meninggalnya seorang PKL berjenis kelamin perempuan, 68 tahun di Malioboro pada 4 September 2020 lalu karena terpapar Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa Pemerinta Kota (Pemkot) Yogyakarta telah melakukan penataan lapak PKL. Lapak antar pedagang diberi berjarak. "Saya dukung Pemkot Yogyakarta untuk memberi jarak antar lapak PKL di Malioboro," ujarnya, Rabu, 9 September 2020.

Penataan perlu dilakukan supaya mencegah penularan Covid-19 antar penjual dan pedagang. Selain itu alur pengunjung Malioboro juga perlu diatur agar saat belanja tidak saling berhimpitan. "Diatur satu arah jalannya supaya tidak berkerumun," jelasnya.

Saya dukung Pemkot Yogyakarta untuk memberi jarak antar lapak PKL di Malioboro.

Pemda DIY khawatir jika terjadi penularan Covid-19 di Malioboro, sebab perlu dilakukan pelacakan kontak secara masif. "Yang belanja di sana kan orang banyak," kata Mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY itu.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY, Singgih Raharjo menuturkan, pelaku wisata di Yogyakarta diminta untuk mengetatkan protokol kesehatan. Ia tidak ingin apa yang terjadi di Malioboro terulang di tempat wisata lain. "Saya berpesan ke pelaku wisata jangan kendorkan protokol kesehatan," katanya.

Menurut Singgih, Dinpar wajib memastikan penerapan protokol kesehatan di sejumlah obyek wisata. Sejauh ini terdapat 71 obwis di Yogyakarta yang saat ini sudah beroperasi.

Jika ada obwis yang tidak menerapkan protokol kesehatan, citra pariwisata di DIY bisa tercoreng. "Buktinya belum lama ini kami memasang spanduk tidak taat protokol kesehatan di Warung Kopi Ampirono di Kulon Progo," tegasnya. []

Berita terkait
Dinpar DIY Sebut Malioboro Belum Perlu Dievaluasi
Dinas Pariwisata DIY menyebut Malioboro belum perlu dievaluasi meski satu PKL di kawasan tersebut meninggal dunia akibat terpapar corona.
Aktivitas Malioboro Usai PKL Meninggal karena C-19
Aktivitas Malioboro Yogyakarta tetap normal meski ada satu PKL di kawasan wisata tersebut meninggal terpapar C-19.
Sikap Pemkot Jogja soal PKL Malioboro Meninggal C-19
Pemkot Yogyakarta belum berencana menutup kawasan wisata Malioboro menyusul satu PKL di lokasi tersebut meninggal positif corona. Begini alasannya.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.