Jakarta - Elza Syarief dikenal sebagai pengacara yang telah malang melintang dalam banyak kasus hukum di Indonesia. Ia acap kali menjadi kuasa hukum selebritis di Indonesia.
Elza Syarief lahir di Jakarta, 24 Juli 1957. Sebelum menjadi pengacara, perempuan berusia 62 tahun itu mengambil studi hukum di Universitas Jayabaya dan lulus pada tahun 1987. Ia memulai kariernya sebagai kuasa hukum saat kasus PHK massal satpam di PT. Telkom pada tahun 1991.
Pada saat itu, Elza bergabung dengan kantor advokat pengacara papan atas Octavius Cornelis (O.C.) Kaligis hingga tahun 1992, kemudian memutuskan membuka kantor advokat sendiri bernama Elza Syarief and Partner.
Sepanjang tahun 90-an Elza menjadi pengacara beberapa perusahaan milik anak Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto yang terlilit kasus perdata, di antaranya Mandala Permai, Citra Nasional, Timor Motor, Timor Industri Complement, Mandala Citra Unggulan, dan Grup Humpuss.
Ia juga sempat menjadi kuasa hukum Bambang Trihatmojo dan Siti Hardijanti Rukmana atau akrab disapa Tutut. Kasus terkenal trah Cendana yang ditanganinya ketika membela perusahaan milik Tommy Soeharto dalam kasus tukar guling Perum Bulog dengan Goro pada tahun 2007.
Selain berkiprah sebagai pengacara kasus perdata, Elza juga sering menjadi kuasa hukum beberapa artis, seperti Gary Iskak, Ahmad Dhani, Tamara Bleszynski, dan Cut Memey.
Elza juga melanjutkan studi hukumnya di Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2004 untuk gelar magister dan tahun 2009 untuk gelar doktoral.
Nama Elza Syarief beberapa kali menjadi kontroversi, seperti dituduh melakukan penyuapan kepada Rahmat Hidayat dan Tatang Sumantri, dua orang saksi kunci kasus pembunuhan hakim agung Syaiffudin Kartasasmita pada tahun 2002. Kemudian bersitegang dengan artis Nikita Mirzani.
Elza juga beberapa kali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus mega korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP) yang membelit tersangka eks Ketua DPR Setya Novanto dan tersangka Direktur Utama PT. Sandipala Arthaputra, Paulus Tannos.
Ia juga pernah bermain film pada tahun 2013, bersama Rio Dewanto, Tio Pakusadewo, Titi Rajo Bintang, dan Mongol dalam film Mursala.