Nabi Ilyas AS, Pertemuan dengan Nabi Ilyasa AS

Ya Tuhanku, semoga Engkau berkenan menghilangkan dari mereka bahaya kelaparan yang telah mengancam kehidupan mereka. Doa Nabi Ilyas AS.
Ilustrasi - Tanah kering, kemarau. (Foto: Pixabay/Sarah_Loetscher)

Jakarta - Nabi Ilyas adalah seorang nabi yang diutus Allah setelah Nabi Daud dan Sulaiman. Nabi Ilyas AS merupakan keturunan keempat Nabi Harun AS yang diutus Allah SWT kepada kaum Bani Israil yang menyembah berhala Ba’al. Nabi Ilyas AS menyeru mereka agar menyembah kepada Allah.

Saat itu Bani Israil dipimpin seorang Raja Ahab yang memiliki perangai sangat kejam. Dalam Alquran surat ash-Shaffat, Allah berfirman:

“Sesungguhnya Ilyas AS, adalah salah seorang Rasul Allah, ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu tidak takut kepada Allah? Mengapa kamu menyembah Ba’al, dan kamu tinggalkan sebaik-baiknya pencipta, yaitu Allah Tuhan kalian dan bapak-bapak kalian semua?’” (QS. Ash-Shaaffaat: 123-132)

Namun, dakwah Nabi Ilyas AS selalu didustakan oleh kaum Bani Israil. Sehingga Allah menjatuhkan mereka akan azab dengan siksaan yang berat. Allah mengazab mereka dengan kemarau yang panjang, sehingga mereka kehausan dan ternak-ternak mereka mati, serta kebun dan tanaman yang tertanam di atasnya musnah.

Nabi Ilyas mengajak dan memberitahukan Raja Ahab untuk mengakhiri kekejamannya dan kembali ke jalan Allah. Namun Raja Ahab tidak mau mendengar apa yang dikatakan Ilyas, bahkan dia sangat marah.

Raja Ahab memerintahkan bala tentaranya untuk menangkap dan membunuh Ilyas. Sementara itu, Nabi Ilyas merasa ketakutan akan dibunuh oleh kaumnya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk bersembunyi ke suatu tempat yang aman. 

Ya Tuhanku, semoga Engkau berkenan menghilangkan dari mereka bahaya kelaparan yang telah mengancam kehidupan mereka.

Ilyas pergi dan bersembunyi dalam sebuah Kerit. Meski dia bersembunyi, namun ada seekor burung yang selalau membawakannya makanan setiap pagi. Karena kekeringan yang berkepanjangan, apabila kaumnya menemukan makanan dalam suatu rumah kosong, mereka berkata:

“Wah, rumah ini sudah dimasuki Ilyas”.

Hingga pada suatu waktu, Nabi Ilyas memasuki rumah seorang wanita yang memiliki seorang putra bernama Ilyasa. Anak tersebut beriman akan kenabian Nabi Ilyas, maka Ilyasa selalu dibawa ke mana pun Nabi Ilyas bergi.

Pada saat kaumnya yang durhaka sudah sangat merasa dahaga dan lapar, serta benar-benar merasakan siksaan dan kesengsaraan, baru kemudian mereka insaf (sadar) dan menghadap Nabi Ilyas supaya memohonkan kepada Allah SWT, agar segera diturunkan hujan dan terhindar dari bahaya kelaparan.

Kemudian Nabi Ilyas AS, berdoa kepada Allah SWT:

“Ya Tuhanku, semoga Engkau berkenan menghilangkan dari mereka bahaya kelaparan yang telah mengancam kehidupan mereka, dan mudah-mudahan (setelah itu terjadi) menjadikannya orang-orang yang bersyukur kepada Engaku.”

Allah mengabulkan doa Nabi Ilyas AS dengan menurunkan hujan dan membuat sawah ladang menjadi subur kembali serta binatang-binatang berkembang biak dan menurunkan anak-anaknya dengan jumlah yang sangat banyak.

Akan tetapi setelah mereka mendapat rahmat dan karunia Allah, kemudian mereka kembali lupa akan rahmat-Nya, serta kembali durhaka, bahkan lebih durhaka dari masa yang sebelumnya.

Sehingga mereka disiksa lagi oleh Allah SWT, dengan siksaan yang sangat pedih. Tetapi saat azab itu turun melanda mereka, Nabi Ilyas dan Ilyasa sudah pergi meninggalkan mereka semua. Keduanya terlepas dari siksa itu, karena mereka taat dan berbakti dengan menyembah kepada Allah SWT.

Dikisahkan juga saat itu Nabi Ilyas mendapat banyak cobaan dari Allah. Bahkan ada seorang yang mengaku sebagai nabi palsu bernama Ba’l. Nabi palsu tersebut dibunuh yang menimbulkan kemarahan raja dan ratu yang berkuasa pada waktu itu.

Ratu Izaibil dan Raja Ahab marah oleh perbuatan itu hingga membuat Nabi Ilyas ketakutan dan kemudian pergi berjalan kaki menuju Jabal Tsur dan kemudian saat dia sampai ke wilayah tujuannya itu, Allah-pun menurunkan azab yang sangat besar.

Dakwah yang telah dilakukan oleh Nabi Ilyas kemudian dilanjutkan oleh kepemimpinan Nabi selanjutnya yakni Nabi Ilyasa. Keduanya yakni sama-sama menyeru Bani Israil agar menyembah Allah dan meninggalkan menyembah berhala dan lainnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Belajar Menjadi Pemimpin Kepada Nabi Zulkifli AS
Nabi Zulkifli AS adalah putra Nabi Ayyub AS. Perjalanan hidup membawanya menjadi raja yang adil dan bijaksana. Ia mengajarkan membayar zakat.
Siapa Nabi Pertama Salat Subuh Zuhur Asar Magrib Isya
Tahukah Anda siapa Nabi pertama salat Subuh, Nabi pertama salat Zuhur, Nabi pertama salat Asar, Nabi pertama salat Magrib, Nabi pertama salat Isya?
Perjalanan Nabi Yaqub AS, Ayah Nabi Yusuf AS
Dari semua pernikahan itu, Nabi Yaqub AS dikaruniai 12 orang anak, salah satunya adalah Nabi Yusuf AS dari istrinya bernama Rahil.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.