Perbedaan Penyandang Disabilitas Ialah Keberagaman Bangsa

Tubagus sampaikan ke semua pihak bahwa perlu untuk menghargai perbedaan yang ada pada disabilitas.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Tubagus Achmad Choesni bersama penyandang disabilitas. (Foto: Tagar/dok. Kemenko PMK)

Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Tubagus Achmad Choesni mengatakan bahwa adanya peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) perlu dimaknai oleh semua pihak untuk membangun kepedulian serta pengakuan terhadap penyandang disabilitas.

"Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, institusi akademik, dan sektor swasta didorong bermitra dengan organisasi disabilitas dalam merencanakan kegiatan dan aksi nyata yang manfaatnya dapat dirasakan oleh penyandang disabilitas," ucapnya saat menjadi pembicara secara daring dalam Seminar Nasional Hari Disabilitas Internasional Tahun 2020 'Penyandang Disabilitas Kekayaan Keberagaman Bangsa' yang diselenggarakan Universitas Aisyiah Yogyakarta, pada Kamis 3 November 2020.

Perlu jadi komitmen bersama untuk senantiasa kita hormati, lindungi, dan penuhi hak-hak penyandang disabilitas antara lain: tidak diskriminatif; persamaan kesempatan; kesempatan untuk berpartisipasi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan bermasyarakat; dan menghargai perbedaan yang ada pada penyandang disabilitas sebagai bagian dari keberagaman bangsa,

Perlu diketahui, setiap 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional, ini dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di tahun 1992 sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa, peran, dan kemampuan para penyandang disabilitas. Peringatan ini juga merupakan momen untuk masyarakat Internasioanl untuk memperhatikan serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi penyandang disabilitas.

Pada 2020 ini, HDI bertemakan "Building Back Better: toward a disability inclusive, accessible and sustainable post Covid-19 World”, ini dibuat guna mengingatkan masyarakat untuk ciptakan kembali kehidupan yang lebih baik, inklusif, lebih aksesibel, dan berkelanjutan setelah pandemi Covid-19 usai.

"Tentu saja tema ini merupakan komitmen yang ingin kita wujudkan, tidak hanya pemerintah selaku pemangku kewajiban, tetapi seluruh lapisan masyarakat," tambah Choesni.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2018, angka penyandang disabilitas di Indonesia yakni sebesar 30.385.772 jiwa atau sekitar 11,5% dari masyarakat Indonesia, ini termasuk disabilitas ringan, berat dan lainnya.

Dirinya pun mengatakan bahwa penyandang disabilitas merupakan salah satu bagian dari ragam masyarakat Indonesia. Bahkan, penyandang diabilitas telah torehkan prestasinya dan mencetak sejarah baru yang mana pada kejuaraan Asian Para Games 2018, Indonesia berhasil ada di posisi ke-5 klasemen perolehan medali.

"Perlu jadi komitmen bersama untuk senantiasa kita hormati, lindungi, dan penuhi hak-hak penyandang disabilitas antara lain: tidak diskriminatif; persamaan kesempatan; kesempatan untuk berpartisipasi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan bermasyarakat; dan menghargai perbedaan yang ada pada penyandang disabilitas sebagai bagian dari keberagaman bangsa," kata Tubagus Achmad Choesni.

Untuk diketahui, pemerintah pun terus berkomitmen serta konsisten dalam melakukan perbikan kebijakan mengenai disabilitas. Ini terbukti dengan disahkannya UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas, serta dibentuknya UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. []

Baca juga:

Berita terkait
Pendidikan, Kunci Penghilang Rasa Minder Bagi Disabilitas
Staf Khusus Presiden Angky Yudistia mengungkapkan, penghilang rasa minder bagi disabilitas salah satu kuncinya adalah dengan berpendidikan.
Ridwan Kamil Terima Batik Tulis Karya Penyandang Disabilitas
Batik tulis ini diserahkan usai pertemuan Ridwan Kamil dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jabar.
Tugas Utama Pemerintah & Pemda Kepada Penyandang Disabilitas
Penasihat DWP sampaikan bahwa menyiapkan ruang inklusif bagi penyandang disabilitas merupakan tugas utama dari pemerintah dan pemda.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.