Lhokseumawe – Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, Pangkalan Tentara Nasional Indonesia TNI Angkatan Laut AL (Lanal) Lhokseumawe, Aceh melakukan patroli di jalur ilegal di Perairan Selat Malaka.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Muhammad Sjamsul Rizal mengatakan, patroli tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya TKI ilegal yang pulang dari Malaysia.
“Patroli ini kita lakukan dengan menggunakan Kapal Angkata Laut (KAL) Bireuen I-1-70, penyisiran ini dilakukan diwilayah perairan Lhokseumawe dan Langsa untuk mencari kapal nelayan yang mengangkut TKI ilegal lewat jalur tikus atau jalur ilegal,” ujar Sjamsul Rizal.
Sjamsul Rizal menambahkan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh serta, memberikan hand sanitizer dan mensosialisasi pencegahan COVID-19 terhadap para nelayan di sekitar Perairan Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Penyisiran ini dilakukan diwilayah perairan Lhokseumawe dan Langsa untuk mencari kapal nelayan yang mengangkut TKI ilegal lewat jalur tikus atau jalur ilegal.
Patroli tersebut dilakukan karena maraknya TKI yang masuk ke wilayah Aceh, sehingga Lanal Lhokseumawe ikut membantu pemerintah daerah, khususnya di wilayah perairan yang mempunyai tugas pokok di laut.
“Kami juga sudah merintahkan para Danposal, untuk tingkatkan pengamanan untuk mengantisipasi TKI ilegal, yang masuk ke wilayah perairan kita. Perlu diwaspadai mereka masuk lewat pelabuhan jalur tidak resmi atau jalur tikus,” tutur Sjamsul Rizal.
Menurut Sjamsul Rizal jalur ilegal yang biasa digunakan oleh penyeludup banyak dimanfaatkan menjadi jalur kedatangan TKI yang tidak dilengkapi dokumen resmi atau sering disebut pendatang gelap.
Personel Lanal Lhokseumawe juga meningkatkan penjagaan di jalur ilegal di perairan Aceh wilayah timur, dengan patroli rutin menggunakan kapal Sea Reader, serta penempatan pos penjagaan yang dilengkapi Radar IMSS.
“Dengan adanya Radar IMSS, bisa melacak kapal ilegal yang mengangkut TKI ilegal dari Malaysia, dengan radius 30 mil,” kata Sjamsul Rizal. []