Jakarta - Selain Syahril Alamsyah (SA) yang menusukkan pisau ke Menko Polhukam Wiranto juga ada pelaku lainnya adalah Fitria Diana (20). Mereka adalah pasangan suami-istri.
Fitria beralamat di Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah itu dikenal pendiam oleh tetangganya setelah dia memakai jilbab dan bercadar.
Teman kecil Fitria Diana, Devi Novitasari (22) di Brebes, mengatakan bahwa Fitria saat duduk kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 1 Sitanggal dikenal nakal dan tomboi sehingga dia tidak sekolah di SD itu lagi.
Akan tetapi, sikap nakal yang dibawa sejak kecil berubah menjadi seorang yang pendiam setelah dewasa.
"Akan tetapi, sikap nakal yang dibawa sejak kecil berubah menjadi seorang yang pendiam setelah dewasa dengan memakai pakaian jilbab dan bercadar," katanya, dikutip dari Antara, Jumat, 11 Oktober 2019.
Dia mengatakan pernah merantau bersama dengan Fitria di Jakarta pada 2012 sebagai pelayan warteg.
"Saya hanya bekerja dengan dia (Fitria) selama dua bulan saja, kemudian dia bekerja di mana dan apa pekerjaannya saya tidak tahu. Makanya, saya terkejut dan kaget setelah mengetahui jika Fitria melakukan aksi nekat itu (penusukan)," katanya.
Tetangga pelaku lainnya Susilowati mengatakan Fitria dikenal pendiam sejak tiga bulan terakhir ini setelah berpakaian jilbab.
"Saat pulang ke rumahnya, Fitria hanya tinggal bersama orang tua dan seorang adiknya di rumahnya. Dia sudah berbeda sikap dibanding sebelum berjilbab, dia pendiam dan tidak akan menyapa orang lain jika tidak disapa orang," ujar Susilowati.
Orang tua Fitria, Sunarto (51) mengatakan keluarganya sempat kaget saat perangkat desa bersama petugas Polres Brebes berkunjung ke rumahnya.
"Saat itu, saya sedang tidur dan tiba-tiba ada petugas yang datang ke rumahnya untuk menanyakan anaknya (Fitria)," katanya didampingi adik Fitria, Muhamad Jihan Fahira.
Sunarto mengaku sempat dibawa petugas Polres Brebes pada Kamis petang (10/10/2019) terkait masalah anaknya yang diduga melakukan penusukan terhadap Wiranto.
"Saya dimintai keterangan oleh petugas kepolisian seputar masalah anaknya. Kami pulang kembali diantar oleh petugas dan Kepala Desa Sitanggal sekitar pukul 00.00 WIB atau Jumat pagi (11/10/2019)," katanya. []