Pematangsiantar - Wilmar Situmorang, 60 tahun, dan istrinya, penumpang Paradep Taksi mengaku kehilangan koper saat naik dari Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, menuju Kota Pematangsiantar pada Jumat, 6 Maret 2020.
Koper tersebut berisikan sejumlah pakaian yang akan digunakan untuk keperluan pesta mereka.
Kepada wartawan, Wilmar menceritakan dia dan istrinya baru saja turun dari pesawat Lion Air rute Kalimantan-Kualanamu, dan transit di Jakarta. Setelah tiba di Bandara Kualanamu, dia dihampiri salah seorang kondektur angkutan Paradep Taksi.
Tanpa banyak pertanyaan, Wilmar pun sepakat dan kemudian membeli tiket seharga Rp 110 ribu untuk dua orang. Saat ia membeli tiket, kondektur dengan cekatan memasukkan koper berwarna hitam miliknya ke dalam bagasi angkutan lalu berangkat menuju Kota Pematangsiantar.
Berilah kami waktu sampai besok. Berdoalah kita, kami pun tak ingin kehilangan itu
Beberapa jam di perjalanan, bus kenamaan itu tiba di stasiun atau loket Paradep Taksi, Jalan Sutomo, Kota Pematangsiantar. Begitu seluruh penumpang turun, Wilmar terkejut koper miliknya hilang dari dalam bagasi.
"Dari Kalimantan kami, tadi tiba di Kualanamu ditawari kernet naik bus ini. Aku pun beli tiket. Koper dan tas kami dimasukkan ke bagasi mobil. Tapi sampai di Siantar, kopernya sudah gak ada," kata Wilmar.
Menyikapi hal itu, sopir dan kondektur serta penanggung jawab Paradep Taksi berdalih koper tersebut diduga terbawa oleh penumpang lain yang turun di Taman Makam Pahlawan, Kota Pematangsiantar sebelum menuju stasiun di Jalan Sutomo. "Ngga ada jumpa, udah kucari," kata salah seorang kondektur.
Wilmar pun meminta pertanggungjawaban terhadap hilangnya koper miliknya. "Kami minta pengusaha angkutan ini agar bertanggung jawab," katanya.
Sementara itu, staf perusahaan Paradep Taksi Abdul memohon waktu untuk menemukan keberadaan koper tersebut. "Berilah kami waktu sampai besok. Berdoalah kita, kami pun tak ingin kehilangan itu," katanya. []