Tiket Mahal: Bus Senang, Taksi Paradep Meradang

Menjelang Idul Fitri, kurang bergairah menggunakan moda transportasi udara. Tak lain karena harga tiket pesawat selangit
Belasan armada Paradep di Kota Pematangsiantar menganggur karena tak punya penumpang.(Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Pematangsiantar - Menjelang hari raya Idul Fitri, warga yang mau mudik sepertinya kurang bergairah untuk menggunakan moda transportasi udara.

Tak lain karena harga tiket pesawat selangit. Tagar coba mencek website resmi penjualan tiket dengan sistem online, harga tiket sekitar Rp 3 juta-an, untuk penerbangan Jakarta-Medan.

Namun kondisi itu justru membuat operator angkutan darat trayek jauh atau angkutan Antar Kota Antar Provinsi di Kota Pematangsiantar, meraup keuntungan.

Salah satunya, bus Antar Lintas Sumatera (ALS) yang berada di Jalan Sisingamangaraja. Perusahaan angkutan ini menawarkan harga terbilang cukup murah dibanding harga tiket pesawat.

Kepada Tagar, A Lubis salah seorang petugas di loket ALS mengaku, sangat senang dengan kenaikan tiket pesawat. Karena, para penumpang pasti akan lebih memilih armada yang lebih murah untuk bepergian ke kampung halaman.

Baca juga: YLKI: Budi Karya Gagal Atasi Harga Tiket Pesawat

Meskipun harga tiket mereka juga naik hingga 15 persen, dia mengatakan para penumpang yang hendak berangkat ke Jakarta, Padang dan Bukittinggi masih cukup banyak peminatnya.

"Harga naik 15 persen. Yang tadinya Rp 500 ribu sekarang menjadi Rp 635 ribu. Senanglah, gara-gara itu penumpang pun bertambah menuju Jakarta, begitu juga dari Jakarta menuju Medan dan Siantar," katanya.

Mereka tidak menjual tiket melalui layanan online. Calon penumpang yang hendak membeli tiket harus datang langsung ke loket penjualan.

"Kami ngak jual tiket dengan sistem online. Jadi kalau ada penumpang yang mau beli tiket biasanya langsung datang ke sini. Malah ada yang pesan tiket duluan walaupun berangkat 10 hari lagi," ungkapnya.

Berbeda dengan operator bus Paradep atau taksi Paradep, yang berkantor di pusat kota Pematangsiantar yakni Jalan Sutomo.

Kenaikan harga tiket pesawat, justru membuat perusahaan ini menderita. Penumpang mereka sepi. Karena memang mayoritas penumpang mereka adalah tujuan Bandara Internasional Kualanamu.

Bahkan, sebanyak kurang lebih 30 unit mobil yang biasa mereka gunakan membawa penumpang dari Pematangsiantar-Medan maupun Medan-Pematangsiantar berhenti di tempat.

Baca juga: Viral, Kisah Novita Purba Ambilalih Bus Paradep Siantar-Kualanamu, Tinggalkan Supir

"Sewa kita kan dari bandara lebih banyak. Ini karena harga tiket yang mencapai Rp 3 juta, jadi takut orang pulang. Mahal kali pula tiket ini," kata Paradep ditemui beberapa waktu lalu di kantornya.

Dia menyebut, meskipun pihaknya menurunkan harga tiket, penumpang tetap tak akan menaiki armadanya.

"Kami turunkan pun harga tiket pasti ngak ada penumpang. Kenapa? Orang mau jalan-jalan kan butuh uang, kalau harga tiket (pesawat) mahalnya kek gini pasti ngak ada orang pulang kampung," cetusnya.[]

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"