Pentingnya Pap Smear di Pencegahan Kanker Serviks

Pap smear masih menjadi kegamangan tersendiri bagi sejumlah perempuan menikah. Padahal langkah medis ini penting untuk cegah kanker serviks
Kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear rutin. (mountelizabeth.com)

Bandung - Langkah medis pap smear masih menjadi kegamangan tersendiri bagi sejumlah perempuan menikah di Bandung, Jawa Barat  . Padahal pemeriksaan organ vital wanita itu sangat penting di upaya pencegahan timbulnya kanker serviks. 

Sebut saja Setiorini Ayu 37 tahun. Perempuan yang sudah berstatus ibu rumah tangga ini mengaku enggan melakukan pemeriksaan pap smear. Alasannya, ia tidak termasuk pada kelompok beresiko terkena kanker leher rahim, nama lain dari kanker serviks.

“Buat apa pap smear, saya tak merokok, saya setia pada pasangan dan tidak melakukan hubungan seksual di usia dini, juga tak memiliki riwayat infeksi penyakit kelamin. Jadi buat apa?” kata dia di Bandung, Senin 2 Desember 2019.

Lain lagi Wati 34 tahun yang mengaku ingin sekali melakukan pemeriksaan pap smear dengan tujuan untuk mendeteksi dini kanker serviks. Meskipun ia tidak termasuk dalam kelompok yang rentan terkena kanker serviks.

“Jujur saya ingin melakukan pap smear, hanya saja saya agak takut karena melihat di Youtube ternyata pemeriksaannya masuk ke dalam organ vital. Sakit tidak ya, itu saja kekhawatirannya,” tutur dia.

Wati menyatakan terdorong ingin pap smear bukan lantaran termasuk kelompok beresiko. Tetapi lebih karena ingin memastikan kondisi kesehatan rahimnya baik-baik saja. Mengingat ia sudah menikah dan khawatir apabila suaminya dulu bergonta-ganti pasangan. Sehingga, ada potensi terkena serviks.

Jujur saya ingin melakukan pap smear, hanya saja saya agak takut karena melihat di Youtube ternyata pemeriksaannya masuk ke dalam organ vital.

Dokter Siti Salima SpOG, Bandung, mengungkapkan setiap hari muncul kurang lebih 50 kasus kanker leher rahim. Kebanyakan pasien di Indonesia, sekitar 70% di antaranya, datang terlambat atau sudah stadium lanjut. Hal ini karena kurang pedulinya pasien untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

“Salah satu pencegahan kanker serviks, yaitu mencegah terjadinya infeksi human papiloma virus (HPV). Caranya, bisa dengan melakukan pap smear secara teratur,” jelas tenaga medis RS Hasan Sadikin ini.

Pap smear atau tes papanicolaou merupakan pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari usapan serviks. Sebelum melakukan tes medis ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

“Selama 24 jam sebelum pap smear sebaiknya tidak melakukan pencucian atau pembilasan vagina dan tidak melakukan hubungan seksual, tidak berendam dan tidak menggunakan tampon,” jelas dia.

Ia pun menganjurkan untuk melakukan sekali pap smear dalam setahun, terutama untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun. Apalagi para wanita yang sering berganti pasangan seksual atau yang pernah menderita infeksi HPV maupun kulit kelamin.

“Termasuk dianjurkan untuk wanita yang memakai pil kontrasepsi atau KB,” sebutnya. 

Apabila dalam hasil pap smear menunjukkan hasil tidak normal maka si perempuan tersebut diminta secepatnya berkonsultasi ke dokter untuk mengatahui tindak lanjut penanganan. 

Saran lain menghindari kanker serviks, Siti Salima mengimbau perempuan untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum usia 18 tahun.

“Dan terutamanya, tidak melakukan hubungan seksual dengan penderita penyakit kelamin. Atau lakukan pencegahan dengan menggunakan kondom agar terhindar penularan penyakit kelamin,” jelas dia.

Langkah lain adalah mulai berhenti merokok bagi perempuan yang suka merokok. Tidak berganti pasangan seksual juga bisa menjadi cara mencegah timbulnya kanker serviks. []

Baca juga: 


Berita terkait
Kepedulian Sulli dengan Kesehatan Organ Intim Wanita
Mantan bintang K-Pop Sulli ternyata peduli dengan kesehatan organ intim wanita.
Empat Posisi Bercinta Agar Wanita Cepat Orgasme
Posisi bercinta sangat berpengaruh pada saat orgasme, apalagi wanita memiliki tingkat yang lebih tinggi dibanding laki-laki.
Mencari G-spot Sebagai Titik Orgasme Perempuan
Untuk mendorong agar perempuan mencapai puncak kemikmatan seks pada saat berhubungan seksual pelu dicari G-spot sebagai titik rangsanan
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.