Lhokseumawe - Infrastruktur peninggalan sejarah kerajaan Samudera Pasai, di Desa Kuta Batee, Kecamatan Samudera, Aceh Utara terbengkalai. Pemerintah Aceh diminta untuk segera melestarikan peninggalan situs sejarah tersebut.
Peneliti Sejarah Aceh Husaini Usman mengatakan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh pihaknya, bahwa infrastruktur itu merupakan rumah rakyat di masa kerajaan Samudera Pasai.
“Kami sudah membuat penelitian di lokasi itu dan setelah melakukan kajian dengan memadukan beberapa referensi, maka dugaan kuat lokasi itu merupakan sebagai rumah rakyat," kata Husaini kepada Tagar Senin 4 November 2019.
Husaini menambahkan, bukan hanya itu saja, pihaknya juga menemukan batu bata yang dibuat pada masa kerajaan itu, namun bentuknya tidak seperti batu bata yang umumnya ada saat sekarang ini.
Bangunan rumah rakyat tersebut sudah mulai ada sejak abad ke-13 dan apabila digali maka kedalamannya mencapai satu meter lebih, saat ini bangunan itu sudah tertimbun tanah karena tidak dilestarikan sama sekali.
“Kalau sudah musim hujan maka tempat itu tergenang oleh air, coba bayangkan saja peninggalan kerajaan yang menyebarkan Agama Islam di Nusantara dan Asia Tenggara, malah dibiarkan terlantar seperti ini,” ujar Husaini.
Tambahnya, dalam membuat infrastruktur tersebut, ada dua material yang digunakan yaitu batu bata dan batu candi. Apabila ada yang ingin melihat bangunan seperti itu, tidak bisa ditemukan lagi, karena kondisinya sudah rusak dan tertimbun tanah.
“Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam terbesar, maka Pemerintah seharusnya melestarikan setiap situs-situs sejarah yang berhubungan dengan kerajaan itu. Nantinya anak-anak cucu kita bisa tahu,” kata Husaini. []
Baca juga: