Penilaian Mandiri Covid-19 Pakai Aplikasi INARISK

BNPB meluncurkan aplikasi untuk melakukan penilaian mandiri seseorang perlu atau tidak melakukan rapid test virus corona (Covid-19).
Sejumlah relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membawa tulisan "Kami Tetap Bekerja Untuk Kalian, Kalian Tetap di Rumah Untuk Kami" di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 21 Maret 2020. (Foto: Antara/Risyal Hidayat)

Bekasi - Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan, selagi berada di rumah, masyarakat dapat melakukan penilaian mandiri mengenai perlu atau tidaknya melakukan tes cepat (rapid test) virus corona atau Covid-19 melalui aplikasi INARISK yang dibuat oleh BNPB.

Melalui aplikasi INARISK, kata dia, pengguna dapat mengisi sejumlah pertanyaan sesuai dengan kategori yang tersedia, yaitu pribadi, keluarga, dan desa. 

Rekomendasi meliputi apa yang harus dilakukan setelah melakukan penilaian itu, lalu rumah sakit rujukan, dan lainnya.

Lilik mengharapkan partisipasi dari masyarakat untuk peduli terhadap diri sendiri, keluarga dan di lingkungan tempat tinggal untuk kompak bersama memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca juga: IndoSterling Forum Ajak BNPB Bahas Mitigasi Bencana

"Kami butuh dukungan dari masyarakat yang ada di rumah, untuk lakukan penilaian mandiri untuk pribadi, keluarga, dan desa dengan aplikasi INARISK," kata Lilik dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Minggu, 12 April 2020.

Untuk kategori pribadi, kata dia, terdapat 21 poin pertanyaan terkait perilaku dan kebiasaan pribadi, potensi tertular di dalam dan luar rumah, penggunaan transportasi umum, masker, hingga daya tahan tubuh atau imunitas.

Sementara di kategori selanjutnya, yakni keluarga, pengguna akan diminta untuk mengisi jawaban terkait pengetahuan mengenai Covid-19 bagi anggota keluarga, hingga lingkungan tempat tinggal.

"Apakah lingkungan rumah dekat dengan titik kumpul masyarakat banyak, padat penduduk, dan lainnya. Lalu ada pertanyaan terkait kondisi tempat tinggal," kata Lilik.

Kemudian, aplikasi juga akan meminta penjelasan mengenai kebiasaan keluarga, rencana, kapasitas, termasuk siapa saja anggota keluarga yang dinilai rentan seperti usia lanjut atau mengidap suatu penyakit kronis.

Sementara di kategori desa terdapat 21 pertanyaan yang meliputi kesiapsiagaan desa, ketersediaan relawan, hingga bentuk pencegahan yang telah dilakukan seperti adanya ruang isolasi, penyemprotan disinfektan, tempat cuci tangan, dan lainnya.

"Akan ada pertanyaan juga mengenai penanganan Covid-19, seperti kerja sama desa dengan rumah sakit atau puskesmas," kata dia.

Baca juga: BNPB Imbau Rakyat Patuhi Pemerintah Soal COVID-19

Menurutnya, setelah pengguna mengisi sejumlah pertanyaan di atas, selanjutnya akan mendapatkan informasi terkait tingkat risiko masing-masing.

"Rekomendasi meliputi apa yang harus dilakukan setelah melakukan penilaian itu, lalu rumah sakit rujukan, dan lainnya," ujar Lilik.

Lilik berujar, BNPB meminta agar pengguna aplikasi mengisi data dan pertanyaan dengan jujur agar mendapatkan rekomendasi yang tepat. Dia juga menjamin data pengguna bersifat rahasia. Aplikasi INARISK sudah dapat diunduh melalui PlayStore untuk Android dan AppStore untuk iOS. []

Berita terkait
BNPB: Pemerintah Jamin Pendanaan Penanganan Corona
Kepala BNPB Doni Monardo memastikan pemerintah bakal menjamin segala pendanaan terkait penanganan virus corona.
BNPB Ungkap Kunci Pemulihan WNI di Pulau Sebaru
Kepala BNPB mengungkapkan kunci sukses pemulihan dan observasi WNI ABK World Dream yang dikarantina di Pulau Sebaru Kecil.
Mitigasi Bencana, BNPB Ajak Warga Tanam Umbi Porang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak warga untuk menanam bibit porang untuk mengurangi risiko bencana.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.