Pengiriman Makanan Gojek Meningkat Saat Wabah Corona

Gojek mengalami peningkatan jumlah pengiriman makanan saat wabah Corona terjadi di Indonesia.
Gojek resmi beli saham Blue Bird. (Foto: Gojek.com)

Jakarta - Perusahaan penyedia jasa ride-hailing asal Indonesia, Gojek mengaku mengalami peningkatan jumlah pengiriman makanan di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Kenaikan tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Melansir dari Reuters, Rabu, 25 Maret 2020, layanan transportasi orang justru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut mengingat mulai diberlakukannya lockdown dan social distancing pada keempat negara tersebut.

Gojek telah meluncurkan pengiriman tanpa kontak dan memberikan langkah keselamatan kepada pengemudi dan mitra pedagang tentang sanitasi kendaraan.

"Di Vietnam dampaknya lebih parah, kami melihat pengiriman makanan meningkat tetapi transportasi berkurang. Hal serupa juga terjadi di Thailand. Namun, penurunan transportasi di Singapura tidak terlalu signifikan dari yang diperkirakan," kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo.

Hal serupa juga terjadi di pasar utama Gojek, yakni Indonesia. Dinamika itu terus mengalami peningkatan saat ibukota Jakarta memasuki masa darurat dalam dua minggu terakhir. Soelistyo menyatakan telah mengambil langkah antisipasi keselamatan untuk driver dan mitra pedagang.

"Gojek telah meluncurkan pengiriman tanpa kontak dan memberikan langkah keselamatan kepada pengemudi dan mitra pedagang tentang sanitasi kendaraan dan lainnya," tuturnya.

Sejak Covid-19 terjadi di Indonesia, Gojek terus berupaya mengelola modal dan biaya secara hati-hati. Pekan lalu, perusahaan rintisan (startup) decacorn ini telah menutup putaran pendanaan tambahan sebesar 1,2 miliar dolar AS, yang merupakan dukungan dari Google dan investor Singapura, Temasek.

"Kami berharap bahwa dalam beberapa bulan ke depan, ketika kami melihat pemulihan aktual, kami dapat melanjutkan banyak rencana yang tertunda," ujar Soelistyo.

Tidak hanya itu, Gojek juga telah menyiapkan dana untuk mendukung para pengemudi dan mitra pedagang mereka yang terdampak Covid-19. Dana tersebut diambil dari anggaran kenaikan gaji tahunan Gojek dan juga sumbangan sebesar 25 persen dari gaji para tim manajemen senior Gojek.

"Dana ini akan mendukung mitra driver yang merupakan urat nadi bisnis kami dan telah menjadi bagian vital dari kehidupan masyarakat yang saat ini mengalami keterbatasan ruang gerak. Setiap perusahaan punya tanggung jawab untuk mendukungan mitra kami untuk melalui periode sulit ini," kata Co-Founder Gojek Kevin Aluwi, dalam keterangan pers yang diterima Tagar, Selasa, 24 Maret 2020.

Layanan Gojek saat ini sudah tersedia di empat negara di Asia Tenggara yakni Indonesia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Rencananya perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini akan mulai melakukan ekspansi ke tiga negara lain yang menjadi anggota ASEAN, yakni Malaysia, Myanmar, dan Kamboja. []

Baca juga:

Berita terkait
Driver Gojek Jateng-DIY Dapat Vitamin Cegah Covid-19
Ribuan mitra Gojek Jateng-DIY mendapat perlengkapan kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Gojek Nonaktifkan Akun Mitra Terindikasi COVID-19
Gojek menonaktifkan akun salah satu mitra pengemudinya yang terindikasi terpapar virus corona (COVID-19).
Gojek dan Halodoc Hadirkan Layanan Check Covid-19
Gojek, Halodoc, dan Kementerian Kesehatan RI berkolaborasi hadirkan layanan Check COVID-19 sebagai bentuk penanganan virus corona di Indonesia.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.