Penghargaan untuk Atlet Disabilitas Kulon Progo Yogyakarta

Puluhan atlet mengharumkan Kulon Progo di ajang Pekan Paralimpik Daerah DIY 2019. Mereka mendapat penghargaan atas perjuangan dan prestasinya.
Bupati Kulon Progo Sutedjo didampingi Ketua DPRD Akhid Nuryadi menyerahkan tali asih pada atlet (Foto: Tagar/Harun Susanto).

Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengucurkan anggaran Rp 657.500.000 yang diberikan pada puluhan atlet National Paralympic Committee (NPC) di daerah tersebut. Dana tersebut merupakan apresiasi atas prestasi yang mereka raih dalam Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) DIY 2019.

Dalam gelaran tersebut, kontingen Bumi Binangun mampu meraih 17 medali emas, 9 perak dan 11 perunggu. Selain atlet, tali asih pada pelatih atau official, orang tua dan pengurus yang membantu perjuangan para atlet disabilitas dalam Peparda DIY 2019.

Baca Juga:

"Selamat dan terima kasih atas perjuangan para atlet dalam mengharumkan nama Kulon Progo di tingkat DIY," ucap Bupati Kulon Progo, Sutedjo, dalam penyerahan tali asih Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulon Progo, Rabu, 11 November 2020.

Sutedjo mengakui, besaran bonus yang diberikan tersebut belum sebanding dengan pengorbanan dan perjuangan atlet disabilitas dalam berprestasi. "Meski demikian, tali asih tetap menjadi salah satu faktor penyemangat atlet untuk berprestasi bagi Kulon Progo," katanya.

Terima kasih atas tali asih yang diberikan. Hal itu sesuai harapan kami, yaitu disamakan dengan atlet non disabilitas.

Ketua NPC Kulon Progo, Widi Nuryanto mengatakan, tali asih tersebut sebagai bentuk perhatian pemkab pada para atletnya. Hal "Terima kasih atas tali asih yang diberikan. Hal itu sesuai harapan kami, yaitu disamakan dengan atlet non disabilitas," ujarnya.

Dalam Peparda 2019, ungkap Widi, NPC Kulon Progo mengirimkan 40 atlet yang berlaga di tujuh cabang olah raga yaitu panahan, catur, atletik, bulu tangkis, tenis meja, angkat besi dan renang. Dari seluruh peserta, 30 orang berhasil membawa pulang medali dan hanya satu cabang olahraga angkat besi yang tidak mendapat medali.

"Kami berharap lebih diperhatikan agar dapat bermunculan atlet baru yang berkualitas. Hingga kini, cukup banyak penyandang disabilitas yang berpotensi di cabang olahraga tertentu namun belum terangkat maksimal," jelas Widi.

Baca juga:

Ketua DPRD Kulon Progo, Akhid Nuryati mengatakan, pemkab perlu lebih memperhatikan para atlet termasuk penyandang disabilitas. Dengan demikian, potensi bisa terangkat lebih maksimal demi Kulon Progo. "Semoga tali asih ini bisa menjadi motivasi atlet untuk berprestasi lebih baik lagi," ungkapnya.

Adapun besaran tali asih yang diberikan kepada para atlet tergantung prestasi yang diperolej. Peraih medali emas mendapat bonus Rp 10.000.000, perak Rp 7.500.000 dan perunggu Rp 5.500.000. Sementara untuk pelatih atlet peraih medali emas mendapat bonus Rp 5 juta, pelatih perak Rp 3 juta dan perunggu Rp 2 juta. Sementara bagi pendamping, mendapat bonus Rp 2,5 juta. []

Berita terkait
Kontingen Indonesia Satu Hari Jelang Penutupan Asian Games 2018
Ini peringkat 20 besar perolehan medali. Bagaimana Kontingen Indonesia satu hari jelang penutupan Asian Games 2018.
Jika Menang, Bonus Rp 100 Juta Menanti Kontingen POPDA
Ia meminta kepada seluruh kontingen untuk menjadi duta dalam mempromosikan wisata Banda Aceh kepada peserta dari daerah lain. "Jadikan Popda sebagai ajang promosi wisata kita. Informasikan kepada peserta daerah lain kita memiliki destinasi wisata menarik dan kuliner yang menggugah selera," katanya.
Presiden Lepas Kontingen SEA Games 2017 Malaysia
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melepas Kontingen Indonesia yang akan berjuang di ajang SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut, Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto, pelepasan itu digelar di Istana Negara Jakarta, Senin (7/8) pagi ini.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan