Makassar - Wajah Kartini tak sanggup menahan rasa sedihnya setelah ditinggalkan suami tercinta, Al Qadri untuk selamanya. Kartini dan Al Qadri menikah pada Minggu 17 Oktober 2020, setelah tiga hari menikah Al Qadri mengalami kecelakaan dan dirawat si RS Makassar, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Semasa hidupnya dia banyak membantu dan menolong orang-orang disekitarnya.
Salah seorang kerabat dekat Al Qadri, Annursinar mengatakan dalam keseharian almarhum dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial dan selalu berperan untuk kemajuan Desa Lassang, Takalar khususnya dalam inovasi bidang seni budaya.
"Yang kenal dari adik sepupuku itu tidak ada satupun orang yang tahu tentang keburukannya, semasa hidupnya dia banyak membantu dan menolong orang-orang disekitarnya. Mulai dari anak-anak sampai dewasa dia ajarkan seni dan budaya sesuai dengan bidangnya dan sampai punya banyak anak didik," kata Sinar kepada Tagar, Jumat, 30 Oktober 2020.
Baca juga:
- Kronologi Pengantin Pria di Takalar Meninggal Usai Kecelakaan
- Moment Bahagia Jelang Ajal Menjemput Pengantin Pria di Takalar
- Baru Tiga Hari Menikah, Suami Wanita di Takalar Meninggal
Ia menambahkan, Al Qadri yang merupakan kelahiran 1996 itu, saat ini telah memiliki sanggar untuk menampung pemuda di daerahnya dalam mengembangkan kesenian.
"Sepupu saya ada sanggarnya. Namanya Sanggar Botoa Lassang," ujarnya.
Sebelumnya viral potongan video memperlihatkan seorang wanita histeris karena ditinggal oleh suaminya untuk selama-lamanya di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Video ini pertama kali diunggah akun Instagram Makassar_info, Kamis 29 Oktober 2020, kemarin.
Dalam rekaman video, sang istri terlihat tak kuasa menahan kesedihannya. Dia nampak menangis histeris dihadapan jasad suaminya yang sudah terbujur kaku. Dan beberapa keluarga terus berusaha memberikannya semangat.
Belakangan diketahui, sang suami bernama, Al Qadri dan istri bernama Kartini. Mereka baru saja melangsungkan pernikahan, dengan akad nikah di rumah mempelai wanita di Jalan Embun Pagi, Malino, Gowa pada 17 Oktober 2020. []