Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan, pada reshuffle yang akan datang sudah hampir dapat dipastikan posisi Panglima TNI yang ditinggalkan oleh Hadi Tjahjanto akan diisi oleh KSAL Yudo Margono.
Menurutnya, Presiden Jokowi sebagai orang yang taat kepada Undang-Undang akan tunduk pada ketentuan yang diatur oleh UU TNI. Berdasarkan UU matra, AL berkesempatan mengisi posisi posisi panglima TNI. Selain itu Presiden Jokowi juga berkepentingan untuk menjaga soliditas dukungan TNI.
"Andika Perkasa yang sangat memahami UU akan menerima matra AL untuk mengisi posisi Panglima TNI. Presiden Jokowi akan mempercayakan kepada Andika untuk memimpin BIN," kata Fernando dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 September 2021.
Selain itu untuk membantah tuduhan seberapa kalangan yang menuduh Jokowi anti ulama kemungkinan Fajroel akan digantikan oleh kalangan aktivis 98 seperti Sayed Junaidi Rizaldi.
Dia menjelaskan, Kepala Badan Intelijen Negara (NIN) Budi Gunawan memiliki peran penting terhadap pemerintahan Jokowi akan dipercaya untuk memimpin Kementerian Koordinaror Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Mahfud MD.
"Fajroel Rachman yang selama ini menjabat sebakan menjadi Dubes akan meninggalkan posisi Jubir Presiden. Fajroel yang merepresentasikan dari kalangan aktivis 98 kemungkinan akan tetap diisi dari kalangan aktivis 98," kata Fernando.
"Selain itu untuk membantah tuduhan seberapa kalangan yang menuduh Jokowi anti ulama kemungkinan Fajroel akan digantikan oleh kalangan aktivis 98 seperti Sayed Junaidi Rizaldi atau yang biasa dipanggil Pak Cik, karena masih ahlul bait, zuriyyah Nabi Muhammad," ujarnya.[]
Baca Juga:
- Fernando EMaS: Jokowi Sibuk Kerja, Harap Jangan Nyinyir
- Fernando: AHY Fokus Saja Hadapi Gugatan KLB Deli Serdang
- Fernando Emas: Demokrat KLB Harus Bisa Buktikan di PTUN
- Pengamat: Jokowi Perlu Menteri yang Serius Bekerja