Fernando EMaS: Jokowi Sibuk Kerja, Harap Jangan Nyinyir

Para elit harusnya memberikan contoh konkrit kepada masyarakat bukan sibuk untuk mengambil keuntungan politik di tengah situasi krisis.
Presiden Jokowi blusukan ke rumah warga di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara,15 Juli 2021, malam. (Foto: setkab.go.id/BPMI Setpres)

Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS, mengaku heran teradap kelompok yang sibuk bermain politik di tengah situasi pandemi Covid-19 yang kian mengganas. Ia mendesak agar elit politik turut bersama-sama membantu pemerintah mengatasi wabah Covid-19.

"Aneh rasanya melihat ada beberapa kalangan yang sibuk meminta Presiden mundur dari jabatannya. Apakah mereka tidak tahu bahwa Jokowi sedang sibuk dan bekerja keras untuk mengendalikan dan memulihkan keadaan agar lebih baik akibat kurang membaik karena pandemi covid-19," kata Fernando dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tagar, Jumat, 16 Juli 2021.

Dia menjelaskan, para elit harusnya memberikan contoh konkrit kepada masyarakat bukan sibuk untuk mengambil keuntungan politik di tengah situasi krisis seperti saat ini.

"Bagi elit yang hanya nyinyir silahkan beli sembako untuk membantu warga yang membutuhkan. Buat pejabat yang sibuk menyerang Presiden, sisihkan gaji mu untuk membantu masyarakat, jangan sibuk membuat panggung untuk kepentingan anda sendiri," katanya.

Menurut Fernando, mengkritik adalah hal yang sangat wajar selama kritikan itu masih dalam batas wajar dan proporsional, bukan menebar provokasi atas penerapan PPPKM.

"Anda boleh mengkritik pejabat pemerintah yang tidak kelihatan kerjanya. Misalnya, anda meminta Wapres Ma'ruf Amin untuk lebih serius dan membantu Presiden agar jangan ada lagi tokoh agama yang melakukan provokasi atas pemberlakukan PPKM," katanya.


Bagi elit yang hanya nyinyir silahkan beli sembako untuk membantu warga yang membutuhkan. Buat pejabat yang sibuk menyerang Presiden, sisihkan gaji mu untuk membantu masyarakat.


"Silahkan kritik Ketua DPR dan Ketua DPD yang katanya mau jadi Presiden atau Wapres tapi gerakannya tidak ada yang terlihat signifikan dalam membantu Presiden menangani covid-19," katanya.

Misalnya, tegas dia, dengan memutuskan dana reses seluruh anggota DPR dan anggota DPD dialokasikan untuk membantu masyarakat dengan bantuan sembako dan buktikan bersama jika memang Garuda ada di dada masing-masing.

"Mari gotong royong berperang melawan Covid-19 jangan nyinyir karena tidak ada dalam butir-butir Pancasila. Jangan mau jadi penghianat bangsa dengan menambah korban covid-19 akibat ulah dan coletohan anda," ujarnya. []

Baca Juga: Jokowi Blusukan Bagikan Sembako dan Paket Obat di Jakarta Utara

Berita terkait
Fernando: AHY Fokus Saja Hadapi Gugatan KLB Deli Serdang
Fernando Emas, menyarankan kepada Parati Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menghadapi proses gugatan di PTUN
Fernando Emas: Demokrat KLB Harus Bisa Buktikan di PTUN
Fernando Emas mengatakan, gugatan tersebut sebagai tempat terakhir bagi Demokrat kubu KLB Deli Serdang untuk mendapat pengesahan dari pemerintah.
Cara Mendapatkan Paket Obat Covid-19 Gratis dari Jokowi
pemerintah akan melanjutkan 300 ribu paket lagi untuk warga di luar Pulau Jawa-Bali. Obat-obat ini tidak boleh diperjualbelikan.
0
AS Mulai Terapkan Larangan Impor Barang dari Xinjiang
AS terapkan larangan impor barang produksi dari wilayah Xinjiang, China, kini mulai diberlakukan dengan alasan ada genosida di sana