Lhokseumawe, Aceh – Pemerintah dan seluruh masyarakat Aceh diminta untuk tidak menganggap remeh dan lalai, mengenai persoalan pandemi virus corona atau Covid-19, karena sedang terjadi lonjakan yang cukup tinggi.
Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Nasrul Zaman mengatakan, apabila dilihat dari jumlah kasus yang telah mencapai ratusan, maka tidak mungkin wabah tersebut berhenti jika warga masih abai dan pemerintah masih lalai.
“Lonjakan signifikan angka positif Covid-19 itu, adalah cerminan lemahnya cakupan dan strategi edukasi Covid-19 pada warga masyarakat, atau yang sering kita sebut sebagai upaya promosi kesehatan,” ujar Nasrul Zaman, Selasa, 4 Agustus 2020.
Nasrul Zaman menambahkan, mulai saat sekarang ini, Pemerintah Aceh tidak perlu malu dan ragu untuk melibatnya sebanyak mungkin para pihak terkait, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang virus corona.
Cerminan lemahnya cakupan dan strategi edukasi Covid-19 pada warga masyarakat
Dalam memberikan edukasi tentang Covid-19, juga harus melibatkan ulama, da’i yang nantinya bisa bergerak bersama-sama dengan kalangan perguruan tinggi dan kampus-kampus yang ada di Aceh.
“Masalah utama peningkatan signifikan angka Covid-19 dari hari kehati, selain minim dan belum fektifnya edukasi selama ini, juga disebabkan infrastruktur penanganan pencegahan Covid-19 yang belum maksimal bergerak,” tutur Nasrul Zaman.
Dirinya berharap kepada Pemerintah Aceh agar membuka diri dengan melibatkan segenap stakeholder, untuk segera membuat desain pencegahan dan penanganan Covid-19 yang terintegrasi, serta komprehensif.
“Agar pandemi ini tidak melonjak, maka harus ada desain yang matang untuk proses pencegahannya. Maka semua pihak harus terlihat, semoga ke depannya Provinsi Aceh bebas dari pandemi ini,” katanya. []
Baca juga:
- Pasien Covid-19 di Aceh Pecahkan Kaca Ruang Isolasi
- Update Corona Aceh: 433 Positif, 17 Meninggal Dunia
- Ulama Aceh: Jangan Anggap Sepele Covid-19