Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS, mengaku heran dengan tudingan Indonesian Corruption Watch (ICW) yang menyebut Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, memiliki kedekatan dengan PT Harsen sebagai produsen obat Ivermectin.
"Saya yakin dalam membagikan Ivermectin secara gratis kepada masyarakat untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 Moeldoko bekerja atas nama kemanusiaan dengan segala resiko yang dia tempuh hanya dengan satu tujuan menyelamatkan jiwa," kata Fernando dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Jumat, 23 Juli 2021.
Dia menyatakan, dalam situsi krisis dan sensitif di tengah pandemi Covid-19 saat ini, untuk tidak membuat opini dan informasi yang belum dipastikan kebenarannya, apalagi jika ada motif terselubung untuk menjatuhkan salah satu pihak yang dapat mengganggu konsentrasi penanganan Covid-19.
"Saya meyakini apa yang dituduhkan oleh ICW ngawur dan tidak benar dan hanya membuat gaduh dengan mengganggu konsentrasi orang disekitar Presiden Jokowi. Langkah tepat atas rencana pak Moeldoko akan menempuh jalur hukum," katanya.
"Ada agenda apa ICW menuduh Moeldoko berburu rente melalui promosi Ivermectin. Justru beliau mempertaruhkan jabatannya untuk kepentingan membantu masyarakat dari pandemi covid-19. Salah satu resiko yang diterima Moeldoko adalah tuduhan ICW tersebut," katanya.
Sebelumnya, dari laman antikorupsi.org, ICW menemukan dugaan keterkaitan anggota partai politik, pejabat publik dan pebisnis dalam upaya mempromosikan Ivermectin sebagai obat penanggulangan Covid-19.
Saya meyakini apa yang dituduhkan oleh ICW ngawur dan tidak benar dan hanya membuat gaduh dengan mengganggu konsentrasi orang disekitar Presiden Jokowi.
Keterlibatan pejabat publik diindikasikan melalui kedekatan antara Sofia Koswara dan Haryoseno dengan Moeldoko.
Moedoko secara tegas membantah tudingan ICW yang dialamatkan kepada anaknya Joanina, yang memiliki kedekatan dengan PT Harsen sebagai produsen obat Ivermectin. Terkait tuduhan kerja sama HKTI dalam impor beras, Moeldoko menyebut tuduhan ini tidak bisa dimaafkan.
"Tidak ada urusan dan kerja sama antara anak saya, Jo, dengan PT Harsen Lab. Ini menodai kehormatan saya sebagai ketua HKTI," ujarnya. []
Baca Juga: BUMN INAF Siap Produksi 16 Juta Butir Ivermectin