Maros - Jelang penetapan hasil Pemilu 2019, setidaknya 40 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk memastikan proses penetapan dapat berjalan kondusif.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, pengamanan jelang penetapan pemenang hasil pemilihan umum ini melalui operasi mantap brata, dimana merupakan operasi yang betujuan untuk menjaga keamanan dalam pesta demokrasi.
"Pengamanan akan terus kita tingkatkan mulai dari menjelang keluarnya pengumuman hingga pengamanan di bulan Oktober yang merupakan waktu pelantikan presiden terpilih," kata Iqbal kepada Tagar, Sabtu 11 Mei 2019.
Iqbal mengakui, setelah pencoblosan pada 17 April lalu, kondisi keamanan akibat Pemilu di Indonesia relatif masih dapat terkendali. Riak-riak juga hanya terjadi di sosial media saja.
Umumnya kita tetap kondusif, meski ada satu atau dua yang terkena masalah tapi masih bisa disesaikan. Apalagi bertepatan dengan bulan Ramadan jadinya kondisi lebih sejuk lagi.
Terkait adanya ancaman people power, Iqbal mengatakan sejauh ini belum ada ancaman seperti itu, malahan people power telah terjadi pada 17 April pada saat pencoblosan, makanya angka partisipasi pemilih meningkat.
"Namun untuk people power ini tetap kita awasi dengan melakukan upaya persuasif. Bila ada kelompok yang melanggar hukum, kami akan tindaki, karena Polri telah diberi amanat oleh undang-undang untuk melakukan hal tersebut," jelas mantan Wakapolda Jatim itu.
Baca juga:
- Bukber di Maros, Panglima TNI-Kapolri Santap Konro
- Alasan Polisi Cabut Status Pencekalan Kivlan Zen
- Panglima TNI Sebut Pemilu 2019 Paling Rumit