Maros - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut pemilihan umum (Pemilu) 2019 merupakan pemilu paling rumit yang pernah terjadi di dunia. Bukan tanpa alasan, menurutnya baru kali ini pemilu mengakibatkan banyak petugas gugur.
"Pemilu kali ini paling rumit di dunia, sebab terdapat ratusan petugas yang rela mengorbankan nyawanya demi kelancaran pemilihan. Selain itu, ratusan lainnya terbaring lemah akibat kelelahan mengawal proses demokrasi ini," kata Hadi, dalam kunjungan safari Ramadannya di Hanggar Skadron Udara 11, Maros, Sabtu 11 Mei 2019.
Dengan banyaknya petugas yang berjatuhan pada pemilu ini, penyelenggara bisa mengambil pelajaran dan tidak terulang pada proses pemilihan di tahun mendatang.
"Mari menjadikan ini sebagai momentum pendidikan politik, juga mari percayakan mekanisme pemilu yang dijalankan oleh penyelenggara. Tunggu sampai ada hasil resmi dari KPU,"lanjutnya.
Hadi mengimbau kepada masyarakat, setelah pelaksanaan pemilu bisa lebih bijaksana dalam melihat sesuatu. Bertepatan dengan bulan Ramadan ini, mari kembali merajut tali silaturahmi juga melakukan introspeksi diri dan menahan amarah yang bisa membatalkan puasa.
"Semoga di bulan suci ini, tali persaudaraan kita kembali kuat, sesama anak bangsa yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika, bisa saling memaafkan satu dengan lainnya," jelasnya.
Dalam kunjungan safari Ramadan ini, Panglima TNI Mersekal TNI Hadi Tjahjanto turut didampingi oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian. Selain itu juga turut hadir Gubernur Sulsel, Pangdam XIV Hasanuddin, Kapolda Sulsel, dan Ketua MUI Sulsel.
Baca juga:
- Dua Putra Maros Melaju ke DPRD Sulsel
- Pekan Pertama Ramadan, Harga Ikan di Maros Stabil
- Pemkab Maros Bagi 65 Ribu Eksemplar Alquran Gratis
- DPRD Maros Sidak Makanan Kedaluwarsa di Mini Market
- 900 Randis Pemkab Maros Belum Bayar Pajak