Bantul - Junarto selaku Kepala Dusun atau Dukuh Tegalrejo, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta membantah sudah selingkuh dengan perempuan berinisial TR warga Dusun Soge. Warga sebelumnya menggerebek Junarto sedang berduaan di rumah TR. Saat itu suami TR sedang pergi arisan.
Junarto mengaku telah mengenal TR cukup lama. Kedatanganya ke rumah TR adalah untuk bertemu dengan suami TR. Junarto sering berkomunikasi dengan suaminya terkait urusan bisnis.
"Jadi, Senin lalu (3 Februari) lalu saya diminta untuk datang ke warung angkringan milik TR itu. Tapi ternyata warungnya tutup, lalu pertemuan dipindah rumah saudara yang ditempati oleh TR," katanya ketika dihubungi pada Sabtu, 8 Februari 2020.
Saat masuk ke rumah, Junarto mengaku kaget karena suami TR tidak ada di dalam rumah. Saat itu kondisi penerangan rumah remang-remang. Junarto mengaku ingin keluar rumah namun diminta oleh TR tetap di dalam rumah karena TR ingin menyampaikan sesuatu.
"Dia (TR) baru mau ngomong, kok pintu sudah didobrak dua orang, akhirnya terjadi sedikit keributan lalu warga banyak yang datang. Berarti ini kan bukan penggerebekan, ini hanya kesalahpahaman semata," kata Junarto.
Akhirnya Junarto dan TR disidang oleh warga. Dukuh setempat, Sukamto juga hadir dalam sidang itu. Junarto mengaku baru mengetahui jika TR punya keinginan memiliki anak saat di persidangan tersebut. "Makanya dalam sidang itu disimpulkan sudah berhubungan badan, padahal belum dan tidak melakukan apa-apa," ucapnya.
Menurut Junarto, karena tidak ingin masalah diperpanjang, akhirnya bersedia membuat surat pernyataan pengakuan berbuat selingkuh. Dalam sidang itu juga minta denda Rp 5 juta serta siap bertanggung jawab membaiayai dan menyekolahkan anak TR jika nanti hamil. "Saya merasa dicemarkan nama baik karena perselingkuhan yang belum ada buktinya," katanya.
Surat pernyataan yang dibuat Junarto yang berisi bersedia bertanggung jawab jika TR hamil dan membayar uang sanksi sosial Rp 5 juta kepada warga Soge Sanden. (Foto: Tagar/Kiki Luqmanul Hakim)
Setelah kejadian tersebut, Junarto mengaku beberapa warga dan juga keluarganya meminta dirinya untuk mundur dari jabatan sebagai Kepala Dusun.
Meski sudah siap mundur, namun Junir, panggilan akrab Junarto ini mengaku belum berkomunikasi dengan Kepala Desa Srigading. Namun dalam waktu dekat akan menghadap Kepala Desa Srigading.
Pakai celana pendek. Kalau bertamu urusan bisnis, mosok TR hanya menggunakan sarung yang dijadikan kemben.
Warga Dusun Tegalrejo yang ikut dalam sidang itu, Yuni Maryanto mengatakan, Junarto punya hak membantah. Namun fakta yang ada di lapangan menunjukkan Junarto jelas berselingkuh.
Perbuatan Junarto sudah dipantau warga sejak petang hari mulai dari warung angkringan milik TR. Junarto membawa sepeda motornya di belakang rumah hingga masuk ke dalam rumah kosong milik saudara TR.
"Masak Pak Dukuh bertamu urusan bisnis sepeda motor diparkir di belakang rumah, ketika rumah kondisi remang-remang kenapa lampu tidak dinyalakan," katanya.
Selain itu, kata dia, saat didobrak Dukuh hanya pakai celana pendek sedangkan baju dan sarung disampirkan di pundak. "Pakai celana pendek. Kalau bertamu urusan bisnis, mosok TR hanya menggunakan sarung yang dijadikan kemben," kata Yuni.
Menurut Yuni, dalam sidang di rumah Sukamto, TR juga sudah mengakui berselingkuh dengan alasan ingin punya anak. Alasannya sudah menikah lama namun tak dikaruniai anak.
Dia mengatakan saat membuat surat pernyataan itu tidak ada intimidasi dari warga Soge Sanden. "Tidak ada intimidasi, apalagi Pak Dukuh Soge Sanden, Sukamto," ujarnya. []
Baca Juga:
- Modus Selingkuh, Pasutri di Aceh Kompak Peras Korban
- Hakim PN Medan Selingkuh Saat Istri Muda Hamil
- Pria Sragen Sebar Video Porno Selingkuhan di Medsos
