Bantul – Kepala Dusun Tegalrejo-Tegalsari, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta, Junarto diamankan warga sekitar akibat ketahuan berduaan di dalam rumah bersama perempuan berinisial TR yang sudah bersuami.
Junarto digerebek warga Senin 3 Februari 2020 pukul 20.30 di dalam rumah TR yang berlokasi di Dusun Soge Sanden, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul. Saat digerebek dan disidang warga, TR mengaku ingin bercinta dengan Junarto karena ingin mempunyai keturunan. Padahal TR masih resmi bersuami.
Warga sekitar Sujodo mengatakan kejadian penggerebekan itu berawal dari kecurigaannya melihat Junarto membeli makanan dan minuman di angkringan tak jauh dari rumah TR sekitar pukul sekitar pukul 18.00 WIB. Menjelang pukul 19.00 WIB Junarto menaiki sepeda motornya ke rumah TR.
"Sepeda motor disembunyikan di halaman belakang rumah TR. Kemudian dia masuk ke rumah TR yang sedang ditinggal suaminya untuk acara arisan," katanya ketika ditemui pada Selasa 4 Februari 2020.
Sujodo menunggu di dekat rumah TR dan menunggu situasi yang tepat untuk menggerebek. Setelah menunggu satu setengah jam, ia bersama warga sepakat mendobrak pintu rumah TR. Namun sebelum menggerebek sepeda motor milik Junarto dipindah ke depan masjid yang berada di depan rumah TR.
"Untuk berjaga-jaga saat digerebek yang bersangkutan melarikan diri. Kebetulan kunci juga ditinggal di sepeda motor," ungkapnya.
Namun saat warga mendobrak pintu, rupanya Junarto dan TR sudah tahu kalau mau digerebek. "Saat didobrak keduanya lari lewat pintu belakang, namun ruamh TR sudah dikepung oleh warga lainnya. Akhirnya keduanya berhasil kami amankan,” kata Sujodo.
Setelah ditangkap kemudian Junarto dan TR dibawa ke Rumah Kepala Dusun Soge Sanden, Sukamto. Sang suami TR yang sedang ikut arisan dijemput dan dibawa ke rumah Sukamto.
Sujodo mengatakan, antara Junarto dengan TR sudah punya hubungan cukup lama. Warga sebenarnya sudah sangat sabar, namun kesabaran sudah sampai puncak kesebarannya. "Kita gerebek karena warga juga tak mau diinjak-injak harga dirinya," ungkapnya.
Apakah kalau ingin punya anak dan selingkuh itu tidak melakukan hubungan badan, ya disimpulkan sendiri. Masak dipegang pusarnya bisa hamil.
Sukamto membenarkan adanya pasangan selingkuh yang digerebek warga sedang berduan di dalam rumah yang kebetulan sang suami sedang ikut arisan. "Kok yang digerebek itu Pak Kadus dusun sebelah dan yang wanita itu warga saya," katanya.
Saat disidang yang dihadiri oleh RT, tokoh masyarakat, dan warga lainnya, keduanya mengaku melakukan perselingkuhan. Keduanya juga mengakui ini bukan pertama kalinya. "Tapi tidak sempat ditanya sudah melakukan hubungan intim berapa kali," ujar Sukamto.
Dia mengatakan kalau TR mengakui ingin memiliki anak namun tanpa sepengetahuan suaminya yang sah. "Apakah kalau ingin punya anak dan selingkuh itu tidak melakukan hubungan badan, ya disimpulkan sendiri. Masak dipegang pusarnya bisa hamil," ujarnya.
Dalam sidang itu disepakati Junarto siap untuk bertanggung jawab jika nanti TR hamil dan melahirkan. Junarto juga akan membiayai semuanya termasuk bersedia mengganti sanksi sosial berupa uang Rp 5 juta untuk masyarakat Soge Sanden.
"Dia yang buat surat pernyataan sendiri, ditanda tangani dan diberi materai. Kita anggap masalah selesai ketika uang Rp 5 juta diberikan paling lambat tanggal 15 Februari 2020," kata Sukamto. []
Baca Juga:
- Hakim PN Medan Selingkuh Saat Istri Muda Hamil
- 1.607 Warga Padang Cerai 2019, 35 Persen Selingkuh
- Pria Sragen Sebar Video Porno Selingkuhan di Medsos
