Ambon - Operasi SAR pencarian Kapal Layar Motor (KLM) Panji Saputra yang tenggelam di laut Maluku diperpanjang selama tiga hari kedepan.
"Iya betul, operasi SAR pencarian KLM Panji Saputra, diperpanjang tiga hari kedepan," ujar Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimi saat dihubungi Tagar, Jumat 24 Januari 2020.
Dia mengatakan, operasi SAR waktu pencarian hanya berlangsung tujuh hari, namum diperpanjang tiga hari lagi. Dimulai Sabtu, 25 Januari 2020.
Iya betul, operasi SAR pencarian KLM Panji Saputra, diperpanjang tiga hari kedepan.
Alasan, meski belum mendapatkan empat ABK dan dua anggota TNI, namun ada titik terang karena ditemukan muatan kapal dan barang milik Serda Aswandi Ali.
"Jadi sebelum diperpanjang, kami telah melakukan rapat evaluasi sebelum akhirnya diputuskan untuk perpanjang operasi pencarian," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk pencarian nanti menggunakaan KN SAR Bharata, Kapal Teluk Ambon dan juga ditambah perahu karet.
Lokasi pencarian di perairan ditemukan muatan kapal dan barang milik Serda Aswandi Ali, yakni di perairan Tayando, Kabupaten Maluku Tenggara dan perairan sekitarnya.
"Sabtu 25 Januari 2020, operasi SAR yang diperpanjang sudah mulai dilakukan. Untuk sementara pantau udara belum, namun pesawat tetap disiagakan," jelasnya. Dalam operasi SAR ini, juga melibatkan nelayan sekitar di Pulau Tayando.
Selain itu, kata Muslimin, tim SAR gabungan juga sebelum sudah membangun tiga pos untuk mempermudah koordinasi. Pos itu, diantaranya terletak di Desa Yamtei dan Desa Ohoiel.
Dia mengatakan, kapal tersebut sebelum dilaporkan hilang kontak. Namum dengan ditemukam muatan dan barang milik Serda Aswandi Ali, diduga kapal tenggelam.
Sebelumnya, Kapal Layar Motor (KLM) Panji Saputra yang dikutip 25 drum avtur disetujui hilang kontak, Sabtu, 18 Desember 2020.
KLM Panji Saputra mulai dari Ambon menuju Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Sesuai perkiraan, kapal harusnya tiba di Saumlaki, Sabtu 11 januari 2020. Sampai sekarang belum juga tiba dan hilang kontak.
Kapal avtur drum yang digunakan untuk mengisi bahan bakar helly dalam rangka mendukung tugas-tugas TNI di daerah tersebut. Ada empat orang termasuk nahkoda dan dua anggota TNI yang mengawal kapal. []