Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta akhir pekan melemah 10 poin seiring koreksi mata uang regional Asia. Padahal, sebelumnya diprediksi menguat saat pemerintah memutuskan menggelar rapat kabinet mencegah penyebaran virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global.
"Hal ini bisa menenangkan kondisi pasar dan meyakinkan bahwa perekonomian dalam negeri stabil sehingga arus modal asing kembali masuk," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Rupiah pada Jumat sore ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen di level Rp 13.655 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.645 per dolar AS.
Sementara, pada Jumat pagi Rupiah dibuka stagnan di level Rp 13.645 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.645 per dolar AS hingga Rp13.663 per dolar AS.
Baca juga: Prudential Cover WNI yang Terinfeksi Virus Corona
Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp 13.662 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.652 per dolar AS.
WHO menyatakan penyebaran virus corona yang bergerak cepat sebagai darurat kesehatan global, Kamis, 30 Januari 2020. Tapi, WHO mencatat bahwa tidak perlu dikeluarkan larangan perjalanan dan perdagangan.
Jumlah kematian akibat virus corona sendiri di China saat ini terus menanjak menjadi 213 orang. Jumlah orang yang terpapar virus jenis baru itu pun dalam 24 jam terakhir bertambah menjadi 9.066 orang dan yang masih terduga sebanyak 12.167 orang. []