Virus Corona, Curhat 20 Pekerja Tana Toraja di China

Pekerja migran asal Tana Toraja curhat tentang kondisinya saat ini di Shenzhen, China. Bagaimana kondisinya?
Situasi terkini di Kota Shenzhen, Guangdong, China. Semua warga diwajibkan pakai masker. (Foto: Yanti)

Tana Toraja - Sekitar 20 warga Tana Toraja hingga saat ini tertahan di China, tak bisa balik ke Tanah Air. Salah satu warga yang jadi pekerja di sana, Yanti 28 tahun, mewakili rekannya, mencurahkan isi hati atau curhat, di tengah kekhawatiran kepungan wabah virus corona.

Terhubung dengan Tagar lewat percakapan Messenger, Yanti tidak dapat menyembunyikan rasa takutnya. "Jujur saja kami di sini merasa sangat ketakutan karena wabah virus corona sudah masuk di wilayah Shenzhen," ungkapnya, Jumat, 31 Januari 2020.

Kami sebenarnya mau pulang kampung saja dulu. Cuma belum diperbolehkan sama otoritas di sini, bandara masih tutup.

Yanti mengaku bekerja di sebuah perusahaan asuransi di Kota Shenzhen, sebuah kota di Provinsi Guangdong, China. Jarak antara Shenzhen dengan Wuhan, asal muasal virus corona juga tidak terpaut jauh. 

"Jaraknya sekitar 70 Km. Kalau naik mobil sekitar dua jam dari Kota Wuhan ke Shenzhen tempat kami berada sekarang," ujar dia.  

Perempuan asal Makale, Tana Toraja ini berada di Negeri Tirai Bambu bersama kakaknya, Siska 40 tahun. Sudah 11 tahun ia bekerja di Shenzhen, namun baru kali ini merasakan sebuah peristiwa yang membuatnya ingin pulang kampung.

"Di sini (Shenzhen) sudah ada yang terkena virus tersebut tapi puji Tuhan kami di sini masih dalam keadaan aman," sebut dia.

Selain bersama kakaknya, Yanti menyebut ada sekitar 20 pekerja lain asal Tana Toraja yang bekerja sekota dengannya. Perasaan yang sama juga dirasakan oleh puluhan rekan sejawatnya itu. Hanya saja, keinginan untuk kembali ke Tanah Toraja sepertinya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.

"Kami sebenarnya mau pulang kampung saja dulu. Cuma belum diperbolehkan sama otoritas di sini, bandara masih tutup," tutur dia.

Saat ini, Yanti dan kawan-kawanya hanya bisa pasrah menunggu bantuan dari pihak terkait di Tanah Air. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China hanya mengimbau agar para pekerja migran Indonesia tetap waspada sembari menunggu perkembangan informasi lebih lanjut.

"Kami disuruh tetap waspada dan memakai masker penutup hidung," tuturnya.

Terpisah, Wakil Bupati Tana Toraja Viktor Datuan Batara menyatakan siap memulangkan warganya dari China. Hanya saja pemerintahannya terkendala pada akses diplomatik dengan China.

"Karena kami pemda (pemerintah daerah) tidak punya hubungan kerja sama dengan China. Karena ini hubungan antarnegara dan tentu prosedurnya sangat ketat. Apalagi di China, khususnya Wuhan sekarang masih terisolasi," beber dia saat dihubungi lewat telepon selulernya di hari yang sama.

Kendati begitu, lanjut Viktor, ia yakin pihak KBRI di China sudah mengambil langkah strategis untuk mengamankan warga negara Indonesia yang bekerja di China.

"Apalagi perintahnya bapak presiden sudah jelas, yang posisi Wuhan akan segera dievakuasi. Tapi kami tetap akan memantau perkembangan selanjutnya," imbuh dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Ribuan TKI Brebes Bekerja di Negara Terpapar Corona
Ribuan TKI asal Brebes bekerja di sejumlah negara yang terpapar corona. Tapi tidak di China dan belum ada yang kena virus tersebut.
Tak Ada TKI dari Magelang yang Kerja di China
Magelang memastikan tidak ada warganya yang bekerja di China. Jika ada, diberi sosialisasi potensi bahaya kerja di China.
Pekerja Asal China Bawa Virus Corona Masuk Indonesia
Anggota Ombudsman Republik Indonesia La Ode Ida menduga kuat virus corona disebarkan para pekerja dan wisatawan asal China. Investasi harus dikaji.